Kebenaran dan Pembenaran

29 January 2016

Ketika saya melakukan perjalanan dari Kupang menuju Pulau Komodo di Labuhanbajo NTT -juga sempat transit di Ende Flores Tengah- saya iseng membaca artikel di majalah yang disediakan maskapai Wings Air yang saya tumpangi. Judulnya: Kebenaran dan Pembenaran.

Di situ diceritakan seorang pemuda desa bersedia membeli mikroskop setelah penjual memperlihatkan fakta bahwa mikroskop mampu melihat detil keindahan serat-serat kelopak bunga dan melihat detil sinar berlian.

Tp pemuda itu kecewa ketika nyampe rumah mikroskop itu dipakai untuk melihat sambal yang biasa dia nikmati sebagai pelengkap setiap sarapan. Pemuda itu melihat ternyata sambal itu penuh dengan cacing sangat kecil yang bergerak di sambal itu. Hingga akhirnya dia marah dan membanting mikroskop tersebut. Dia memilih untuk tetap menikmati sambal tiap kali makan pagi.

Kebenaran ketika dicari, dan yang ditemukan sesuai dengan yang diinginkan maka ia menjadi pembenar. Namun sebaliknya jika kebenaran yang baru didapat tidak sesuai yang diinginkan, ia tidak bisa menjadi pembenar. Malah sebaliknya, si pencari menyalahkan kebenaran baru seperti sikap pemuda itu. Padahal sambal itu suatu saat bisa menjadi penyakit jika dikonsumsi terus.

Seharusnya pemuda itu mendialogkan terlebih dahulu temuan terbarunya agar bisa mengambil sikap yang lebih bijak. Sehingga tidak menghakimi secara sepihak terhadap temuan kebenaran barunya.

Refleksi ini bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bahwa setiap kebenaran belum dapat dikatakan sungguh-sungguh benar jika ia masih menggunakan perspektifnya sendiri dalam melihat kebenaran. Dia harus mampu membuka diri untuk melakukan dialog agar mampu mengambil sikap secara bijak.

Sekedar coretan singkat untuk mengisi waktu sebelum mendarat di Bandara Komodo, Labuhanbajo NTT. Baca Selengkapnya...

Agama Adalah Pemahaman

26 January 2016

Pandangan saya, Agama itu pemahaman terhadap aqidah. Pemahaman melahirkan sikap, termasuk tata cara ibadah. Setiap orang memiliki pemahaman yang berbeda soal aqidah. Pemahaman setiap orang memiliki keterbatasan. Maka beda pemahaman juga akan beda sikap. Mungkin menurut mereka sikapnya sudah benar karena pemahamannya yang terbatas, yang belum tentu menurut kita benar karena keterbatasan pemahaman kita juga. 

Demikian juga sebaliknya. So, wajar sih jika banyak kelompok-kelompok yang berbeda dengan yang kita pahami karena memang pemahaman terhadap aqidah itu tidak sama setiap orang. Masalahnya adalah, banyak di antara orang beragama dengan pemahaman yang terbatas tapi mengaku memiliki pemahaman yang paling sempurna sehingga merasa paling benar. 

Celakanya lagi, klaim kebenaran yang sepihak itu ditampakkan dalam sikap sehingga seringkali merugikan orang lain bahkan mencelakai. Jalan terbaik adalah, duduk manis mendialogkan pemahaman kita untuk mencari titik temu dan pemahaman baru. 

Jika tidak ada titik temu, kita gak boleh dong mengambil sikap memusuhi. Lha wong agama itu pemahaman, kok kita musuhi. Pemahaman dia kan seperti itu. Ya sudah biarkan saja, jangan buru-buru dihakimi. Yang penting dia gak melakukan kekerasan atas nama agama. Kalau sudah melakukan kekerasan ya bukan lagi urusan kita to? Itu sudah menjadi urusan pihak berwajib di negara ini: polisi. Selamat menjadi agamawan yang baik. 

Just my oppinion. Baca Selengkapnya...

Penguatan SDM 100 Rumah Sakit Daerah Rawan Bencana

09 December 2009

Jakarta - Depkes. Ada empat isu pokok yang dijadikan landasan penyusunan program 100 hari Depkes, yaitu Peningkatan pembiayaan kesehatan untuk memberikan jaminan kesehatan masyarakat ; Peningkatan kesehatan masyarakat untuk mempercepat pencapaian target MDGs; Pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana, dan Peningkatan ketersediaan, pemerataan dan kualitas tenaga kesehatan terutama di daerah terpencil, tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK).
Baca Selengkapnya...

Kematian Jemaah Haji Turun 35,77 %

08 December 2009

Jakarta - Depkes. Sampai hari ke – 46 (7/12/09) penyelenggaraan ibadah haji, jumlah jamaah haji Indonesia yang wafat (meninggal dunia ) sebanyak 210 orang. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun tahun 2008 atau musim haji 1429 hijriah, angkanya menurun 35,77 %, yaitu dari 327 orang. Menurunnya angka kematian jemaah haji merupakan indikator semakin baiknya pelayanan kesehatan.
Baca Selengkapnya...

Sejak 2006 Sudah 10.000 Desa Terapkan STBM

Jakarta - Depkes. Hasil pembangunan kesehatan termasuk pembangunan sanitasi telah menunjukkan keberhasilan yang menggembirakan. Dalam peningkatan kesadaran dan keterlibatan masyarakat, Depkes menerapkan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) sebagai bagian dari Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). STBM mulai diuji coba tahun 2005 di 6 kabupaten (Sumbawa, Lumajang, Bogor, Muara Enim, Muaro Jambi, dan Sambas). Sejak tahun 2006 Program STBM sudah diadopsi dan diimplementasikan di 10.000 desa pada 228 kabupaten/ kota. Saat ini, sejumlah daerah telah menyusun rencana strategis pencapaian sanitasi total dalam pembangunan sanitasinya masing-masing. Dalam 5 tahun ke depan (2010 – 2014) STBM diharapkan telah diimplementasikan di 20.000 desa di seluruh kabupaten/ kota.
Baca Selengkapnya...

Warga Kampung Beting dan Tanah Merah Bisa Berobat Di RS Koja

07 December 2009

Jakarta -Depkes. Warga Kampung Beting dan Tanah Merah, Jakarta Utara yang memerlukan pelayanan kesehatan tidak perlu kawatir lagi, karena mulai hari ini bisa dilayani di RS Koja dengan biaya dari Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) Depkes Pusat. Persyaratannya pun cukup mudah yaitu melampirkan surat rekomendasi Forum Komunikasi masyarakat setempat.
Baca Selengkapnya...

Waspada Demam Berdarah Dengue

05 December 2009

Jakarta - Depkes. Musim hujan telah tiba, masyarakat diminta waspada terhadap Demam Berdarah Dengue. Untuk mengindari penyakit yang belum ada obat maupun vaksinnya ini, masyarakat diminta menjaga kebersihan lingkungan, melakukan pemberantasan jentik nyamuk dengan 3M Plus (mengubur, menguras dan menutup plus hindari gigitan nyamuk).
Baca Selengkapnya...

Visi dan Misi Depkes Tahun 2010 - 2014

Jakarta - Depkes. Dalam program 100 hari Kabinet Indonesia Bersatu periode kedua, Presiden RI menetapkan 45 program penting yang akan dijalankan di seluruh tanah air berkaitan dengan pembangunan sektoral dan regional. Dari 45 program ini telah dipilih 15 program unggulan, dimana kesehatan masuk dalam program ke 12. Landasan kerja pembangunan kesehatan pada Kabinet Indonesia Bersatu ke-2 ini, akan memperhatikan tiga “tagline” penting yaitu change and continuity; debottlenecking, acceleration, and enhancemen; serta unity, together we can.
Baca Selengkapnya...

Depkes Bentuk Tim Mediasi Kasus Prita Mulyasari

Jakarta - Depkes. Departemen Kesehatan memberikan dukungan moral kepada Prita Mulyasari dengan membentuk Tim Mediasi. Tim akan mempertemukan antara pihak RS Omni Tangerang dengan pihak Prita Mulyasari tanpa pengacara. Tujuannya meminta kedua belah pihak untuk melepas hak menggugat dan menuntut.
Baca Selengkapnya...

 
 
 
 
Copyright © MF Nurhuda Y