Antisipasi H1N1, Dinkes Brebes Siap Salurkan 5.000 Tamiflu

14 July 2009

BREBES, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes akan segera menyalurkan sekitar 5.000 kapsul oseltamivir atau tamiflu, untuk mengantisipasi munculnya kasus flu babi atau serangan virus H1N1. Tamiflu akan dibagikan kepada puskesmas-puskesmas yang ada pada 17 kecamatan d i Brebes.

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Awaludin, Selasa (14/7) mengatakan, pihaknya sudah menerima bantuan sekitar 5.000 kapsul tamiflu dari pemerintah pusat. Rencananya, pembagian ke tingkat puskesmas akan dilakukan pekan in i.

Selain itu, Dinkes Brebes juga mendapatkan bantuan alat semprot atau sprayer disinfektan, sebanyak 30 unit. Alat tersebut dibagikan kepada 30 pondok pesantren di Brebes, untuk kepentingan lingkungan pondok pesantren. Kita serahkan ke puskesmas, kemudian didistribusikan ke ponpes, ujarnya.

Dalam mengantisipasi munculnya kasus flu babi di wilayah tersebut, Dinkes Brebes juga mengadakan pertemuan di tingkat kabupaten hingga desa, serta di rumah sakit-rumah sakit. Kegiatan tersebut akan dimulai pekan depan.

Menanggapi munculnya sejumlah kasus flu babi di daerah lain, Awaludin meminta agar masyarakat tidak panik. Meskipun demikian, mereka harus tetap waspada. Terutama yang memiliki riwayat, seperti habis dari luar negeri, katanya.

Pemkab Brebes sendiri belum memiliki rumah sakit rujukan bagi penderita terduga flu babi. Rumah sakit terdekat untuk rujukan, yaitu RSUD dokter Soeselo Slawi, Kabupaten Tegal.

Selain dinas kesehatan, antisipasi juga dilakukan dinas peternakan, termasuk Pos Pengawasan Lalu Lintas Ternak Tanjung, Kabupaten Brebes. Kepala Seksi Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan Kabupaten Brebes, Jhoni Murahman mengatakan, pengawasan pada pos lalu lintas ternak semakin diperketat.

Upaya tersebut dengan menambah jumlah tenaga medis pemeriksa dan jenis pemeriksaan. Jumlah tenaga dokter hewan ditambah dari satu orang menjadi dua orang, sedangkan jumlah tenaga medis hewan lainnya ditambah dari tiga menjadi lima orang.

Pemeriksaan tidak hanya pemeriksaan fisik, tetapi juga darah. Hal tersebut dengan memeriksa surat hasil pemeriksaan darah pada ternak babi yang melintas. Kalau dulu tidak disertai hasil pemeriksaan darah, kalau sekarang harus disertai, katanya.

Apabila babi-babi tersebut tidak dilengkapi dokumen hasil pemeriksaan darah, petugas pos pengawasan akan menurunkannya dan melakukan pemeriksaan darah.

Menurut Jhoni, Brebes merupakan daerah perlintasan, yang menjadi pintu keluar ternak babi dari wilayah Jawa Tengah ke Jawa Barat. Sebagian besar babi yang melewati Brebes berasal dari Boyolali, Surakarta, dan Sukoharjo. Rata-rata, jumlah ternak babi yang melintas sekitar 200 ekor per hari.

Sumber: KOMPAS

0 komentar:

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungannya...
Untuk berkomentar, ketik di sini, nanti akan kami moderasi komentar Anda.

 
 
 
 
Copyright © MF Nurhuda Y