Penguatan SDM 100 Rumah Sakit Daerah Rawan Bencana

09 December 2009

Jakarta - Depkes. Ada empat isu pokok yang dijadikan landasan penyusunan program 100 hari Depkes, yaitu Peningkatan pembiayaan kesehatan untuk memberikan jaminan kesehatan masyarakat ; Peningkatan kesehatan masyarakat untuk mempercepat pencapaian target MDGs; Pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana, dan Peningkatan ketersediaan, pemerataan dan kualitas tenaga kesehatan terutama di daerah terpencil, tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK).
Baca Selengkapnya...

Kematian Jemaah Haji Turun 35,77 %

08 December 2009

Jakarta - Depkes. Sampai hari ke – 46 (7/12/09) penyelenggaraan ibadah haji, jumlah jamaah haji Indonesia yang wafat (meninggal dunia ) sebanyak 210 orang. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun tahun 2008 atau musim haji 1429 hijriah, angkanya menurun 35,77 %, yaitu dari 327 orang. Menurunnya angka kematian jemaah haji merupakan indikator semakin baiknya pelayanan kesehatan.
Baca Selengkapnya...

Sejak 2006 Sudah 10.000 Desa Terapkan STBM

Jakarta - Depkes. Hasil pembangunan kesehatan termasuk pembangunan sanitasi telah menunjukkan keberhasilan yang menggembirakan. Dalam peningkatan kesadaran dan keterlibatan masyarakat, Depkes menerapkan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) sebagai bagian dari Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). STBM mulai diuji coba tahun 2005 di 6 kabupaten (Sumbawa, Lumajang, Bogor, Muara Enim, Muaro Jambi, dan Sambas). Sejak tahun 2006 Program STBM sudah diadopsi dan diimplementasikan di 10.000 desa pada 228 kabupaten/ kota. Saat ini, sejumlah daerah telah menyusun rencana strategis pencapaian sanitasi total dalam pembangunan sanitasinya masing-masing. Dalam 5 tahun ke depan (2010 – 2014) STBM diharapkan telah diimplementasikan di 20.000 desa di seluruh kabupaten/ kota.
Baca Selengkapnya...

Warga Kampung Beting dan Tanah Merah Bisa Berobat Di RS Koja

07 December 2009

Jakarta -Depkes. Warga Kampung Beting dan Tanah Merah, Jakarta Utara yang memerlukan pelayanan kesehatan tidak perlu kawatir lagi, karena mulai hari ini bisa dilayani di RS Koja dengan biaya dari Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) Depkes Pusat. Persyaratannya pun cukup mudah yaitu melampirkan surat rekomendasi Forum Komunikasi masyarakat setempat.
Baca Selengkapnya...

Waspada Demam Berdarah Dengue

05 December 2009

Jakarta - Depkes. Musim hujan telah tiba, masyarakat diminta waspada terhadap Demam Berdarah Dengue. Untuk mengindari penyakit yang belum ada obat maupun vaksinnya ini, masyarakat diminta menjaga kebersihan lingkungan, melakukan pemberantasan jentik nyamuk dengan 3M Plus (mengubur, menguras dan menutup plus hindari gigitan nyamuk).
Baca Selengkapnya...

Visi dan Misi Depkes Tahun 2010 - 2014

Jakarta - Depkes. Dalam program 100 hari Kabinet Indonesia Bersatu periode kedua, Presiden RI menetapkan 45 program penting yang akan dijalankan di seluruh tanah air berkaitan dengan pembangunan sektoral dan regional. Dari 45 program ini telah dipilih 15 program unggulan, dimana kesehatan masuk dalam program ke 12. Landasan kerja pembangunan kesehatan pada Kabinet Indonesia Bersatu ke-2 ini, akan memperhatikan tiga “tagline” penting yaitu change and continuity; debottlenecking, acceleration, and enhancemen; serta unity, together we can.
Baca Selengkapnya...

Depkes Bentuk Tim Mediasi Kasus Prita Mulyasari

Jakarta - Depkes. Departemen Kesehatan memberikan dukungan moral kepada Prita Mulyasari dengan membentuk Tim Mediasi. Tim akan mempertemukan antara pihak RS Omni Tangerang dengan pihak Prita Mulyasari tanpa pengacara. Tujuannya meminta kedua belah pihak untuk melepas hak menggugat dan menuntut.
Baca Selengkapnya...

Diupayakan, Pembagian Beban Pembiayaan Obat AIDS

02 December 2009

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah sedang mengupayakan pembagian beban biaya pengadaan obat antiretroviral (ARV) bagi orang dengan HIV/AIDS untuk menjamin kesinambungan ketersediaan obat tersebut. Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp. P (K), di Jakarta, Selasa (1/12), menyatakan, saat ini pemerintah sedang mensosialisasikan pembiayaan ’multimix’ dengan membagi beban pembiayaan ARV secara merata antara pemerintah, masyarakat, dan swasta.
Baca Selengkapnya...

90 Tahun RSCM : Makin Bersinar dari Masa Ke Masa

JAKARTA,KOMPAS.com - Tak terasa Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta yang telah menjadi pusat rujukan kesehatan Indonesia telah memasuki usia 90 tahun pada 19 November lalu. Sebuah angka yang menggambarkan kedewasaan dan kematangan. Untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-90, RSCM mengadakan acara kesehatan yang dilaksanakan pada 23 - 25 November 2009 lalu.
Baca Selengkapnya...

25 Persen Pelajar Sukabumi Jadi Pekerja Seks


Sukabumi, (ANTARA News) - Sekitar 25 persen dari 239 wanita pekerja seks (WPS) langsung di Kota Sukabumi, Jawa Barat, berasal dari kaum pelajar yang disebabkan oleh keinginan hidup mewah. "Dulu, penyebab para pelajar menjadi WPS lantaran faktor ekonomi. Namun, saat ini mulai bergeser menjadi gaya hidup mewah," kata Koordiantor Lapangan (Korlap) Gerakan Narkoba dan AIDS (GPNA) Kota Sukabumi, Den Huri kepada ANTARA, di Sukabumi, Rabu.
Baca Selengkapnya...

HIV/AIDS Memasuki Pandemi di Tingkat Global

01 December 2009

Jakarta - Depkes. Dewasa ini HIV/AIDS sudah menjadi pandemi di tingkat global dengan berbagai dampak yang merugikan, baik dampak kesehatan, sosial ekonomi, maupun politik. Di negara yang mengalami dampak berat, seperti di negara-negara Afrika, HIV telah menurunkan harapan hidup lebih dari 20 tahun, menghambat pertumbuhan ekonomi dan memperberat kemiskinan. Sedangkan di Asia, yang prevalensi HIV-nya jauh dibawah prevalensi di negara-negara Afrika pun penurunan produktifitas akibat HIV tetap lebih besar dibanding dengan penurunan produktifitas akibat penyakit lain.
Baca Selengkapnya...

Pembangunan Kesehatan Diarahkan Pada Upaya Promotif dan Preventif

Jakarta - Depkes. Pembangunan kesehatan ke depan diarahkan pada peningkatan upaya promotif dan preventif, disamping peningkatan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat, utamanya penduduk miskin. Peningkatan kesehatan masyarakat, meliputi upaya pencegahan penyakit menular ataupun tidak menular, dengan cara memperbaiki kesehatan lingkungan, gizi, perilaku dan kewaspadaan dini.
Baca Selengkapnya...

Menkes Kunjungi Puskesmas Waipare dan Bola NTT

Jakarta - Depkes. Menteri Kesehatan dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH. selama dua hari dari tanggal 28 – 30 November 2009 melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Selama di NTT Menkes mengunjungi RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes, beraudiensi dengan Gubernur NTT dan jajaran kesehatan Prov. NTT, mengunjungi Puskesmas Waipare dan Puskesmas Bola dan mengunjungi RS St. Gabriela dan RSUD dr. T.C. Hillers Maumere.
Baca Selengkapnya...

Hari Ke-37 Pelayanan Kesehatan Jemaah Haji Jamaah Meninggal Lebih Kecil Dibanding Tahun Lalu

30 November 2009

Jakarta - Depkes. Pada hari-37 pelayanan kesehatan haji, jumlah jamaah haji Indonesia yang meninggal dunia lebih kecil dibanding pelaksanaan haji tahun sebelumnya. Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Bidang Kesehatan di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di Arab Saudi, pada hari ke-37 dihitung sejak kedatangan jamaah haji pertama di Arab Saudi tanggal 23 Oktober 2009 sampai tanggal 28 November 2009 jumlah jamaah haji Indonesia yang meninggal 125 orang dari total jamaah haji 209.587 orang. Jumlah tersebut lebih kecil dibanding pada hari yang sama pelaksanaan ibadah haji tahun 2008 sebanyak 208 orang.
Baca Selengkapnya...

Penderita HIV Bertambah 13 Orang Setiap Bulan

28 November 2009

Denpasar (ANTARA News) - Penderita HIV/AIDS di Kabupaten Buleleng, Bali, rata-rata bertambah 13 orang setiap bulan dan sebagian besar dari kaum berusia produktif antara 20 hingga 39 tahun, demikian Koordinator Kelompok Dukungan ODHA Buleleng Kadek Carna Wirata, Sabtu.
Baca Selengkapnya...

Jangan Benturkan Penggunaan Kondom dengan Agama

26 November 2009


JAKARTA, KOMPAS.com — Penggunaan kondom sampai saat ini selalu dibenturkan dengan masalah agama. Namun, penggunaan kondom sendiri adalah salah satu solusi untuk meminimalisasi penularan virus HIV. "Lebih baik haram atau zina tapi pakai kondom daripada zina atau haram tapi tidak pakai kondom," kata Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih seusai Seminar Advokasi "Akses Universal dan Hak Asasi Manusia" di Departemen Kesehatan, Jakarta, Kamis (26/11).
Baca Selengkapnya...

BPHI Siapkan Diri Sambut Hari Armina

Jakarta - Depkes. Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) mempersiapkan diri untuk menyambut datangnya hari Armina yang akan dilaksanakan Kamis, tanggal 9 Dzulhijah 1430 H atau 26 November 2009. Untuk mendukung Armina tersebut, BPHI telah mempersiapkan tenaga kesehatan, persediaan obat, perbekalan kesehatan dan mobil ambulan untuk melayani jamaah haji yang sakit dalam melaksanakan wukuf di Arafah.
Baca Selengkapnya...

Pemberian Antifilariasis Massal Diperketat

25 November 2009

Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah memperketat prosedur pemberian obat antifilariasis massal untuk pencegahan penularan penyakit kaki gajah (filariasis) di daerah-daerah endemis. Menurut Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Departemen Kesehatan Rita Kusriastuti di Jakarta, Rabu, pendataan dan pemindaian sasaran program pemberian obat antifilariasis massal selanjutnya dilakukan dengan lebih teliti.
Baca Selengkapnya...

98 Persen Penularan HIV/AIDS dari Hubungan Seks

24 November 2009

Kupang (ANTARA News) - Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, Dr. Dominggus Sarambu mengatakan, 98 persen penularan HIV/AIDS di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) berasal dari hubungan seksual.
Baca Selengkapnya...

Dinkes Lebak Waspadai Penyakit Malaria

23 November 2009

Lebak (ANTARA News) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak, Banten, saat ini mewaspadai penyebaran penyakit malaria menyusul meningkatnya curah hujan selama sepekan terakhir ini. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Maman Sukirman, Senin, mengungkapkan, penyakit malaria merupakan jenis penyakit menular yang bisa menimbulkan kematian jika penderita tidak segera diberikan pengobatan.
Baca Selengkapnya...

Menkes Kukuhkan Dasipena Sulawesi Utara

20 November 2009

Jakarta - Depkes. Menteri Kesehatan dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr. PH mengukuhkan 1.500 Pemuda Siaga Peduli Bencana (DASIPENA) Pusat Penanggulangan Krisis (PPK) Regional Sulawesi Utara di Gedung Convention Center, Manado (17/11). Pengukuhan ini bersamaan dengan perayaan Hari Kesehatan Nasional ke-45.
Baca Selengkapnya...

Kematian 8 Orang Warga Bandung Bukan Karena Minum Obat Filariasis

19 November 2009

Jakarta - Depkes. Ketua Komite Ahli Pengobatan Filariasis (KAPFI) Prof. Dr. dr. Purwantyastuti, M.Sc., Sp.FK mengatakan, obat anti filariasis aman digunakan. Sesuai analisis yang dilakukan, kematian 8 orang warga Bandung bukan karena minum obat filariasis (kaki gajah). Dari 8 kasus kematian, 3 kasus kematian ternyata tidak minum obat filariasis yang dibagikan saat pengobatan massal yang dimulai 10 November 2009. Sedangkan 5 kasus kematian lainnya terjadi karena penyakit lain yang telah diderita sebelumnya.
Baca Selengkapnya...

Menkes Lantik 34 Pejabat Eselon II Depkes dan Pengelola RS BLU

Jakarta - Depkes. Menkes dr. Endang R. Sedyaningsih, MPH, Dr. PH. melantik 34 pejabat struktural Eselon II terdiri dari 13 pejabat Depkes Pusat dan 21 pejabat Unit Pelaksana Teknis Depkes di Daerah termasuk rumah sakit (21 orang).
Baca Selengkapnya...

Depkes telah Serahkan Hasil Tes Sampel Darah pada Kepraks Maret dan September 2008

18 November 2009

Jakarta - Depkes. Hasil pemeriksaan terhadap 63 sampel darah anggota Kelompok Peternakan Rakyat Ayam Kampung Sukabumi (Kepraks) telah diserahkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Jabar melalui Surat Kapuslitbang Biomedis dan Farmasi No. LB.01.02/III/1182/2008 tanggal 31 Maret 2008. Hasil tes tersebut juga sudah diserahkan langsung Dr.dr. Trihono, MSc Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Farmasi Balitbangkes kepada Ketua Kepraks Ade M Zulkarnaen, tanggal 4 September 2009 di Sukabumi yang disaksikan Wakil Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Totok Joko M, SKM, Hamdan A dan Yatimah.
Baca Selengkapnya...

Buletin Surveilans PD3I dan Imunisasi

Jakarta - Depkes. Direktorat Surveilans Epidemiologi dan Kesehatan Matra, Ditjen PP&PL menerbitkan buletin periodik surveilans Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) dan imunisasi. Data yang dirilis pada edisi kali ini diupdate sampai dengan tanggal 15 September 2009.
Baca Selengkapnya...

Menkes Canangkan Akselerasi Imunisasi Dalam Rangka Pencapaian UCI Di 5 Provinsi Di Pulau Jawa

17 November 2009

Jakarta - Depkes. Pembangunan kesehatan pada era pemerintahan saat ini diarahkan kepada peningkatan upaya promotif dan preventif disamping kegiatan kuratif dan rehabilitatif yang bermutu secara proporsional. Salah satu yang terkait dengan upaya preventif adalah dilaksanakannya program imunisasi. Upaya imunisasi memberikan kontribusi yang cukup besar dalam peningkatan Human Development Index terkait dengan salah satu komponennya yaitu angka umur harapan hidup, karena dapat menghindari kematian yang tidak diinginkan.
Baca Selengkapnya...

Indonesia Produksi Vaksin Flu Babi November 2010

16 November 2009

Surabaya (ANTARA News) - Indonesia akan mulai memproduksi vaksin Flu Babi (H1N1) secara massal pada November 2010, namun clinical trial (uji coba klinis) akan dilakukan pada Maret 2010. "Vaksin H1N1 baru atau A-H1N1 (virus Flu Babi yang menular dari hewan ke manusia) akan diproduksi secara massal oleh PT Bio Farma pada November 2010," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Endang Rahayu Setyaningsih di Surabaya, Senin.
Baca Selengkapnya...

Wapres: Indonesia di Garis Depan Perang Penyakit Menular

Surabaya, Jatim (ANTARANews) - Wakil Presiden Boediono mengatakan Indonesia sebagai negara tropis, berada di garis depan dalam peperangan melawan wabah penyakit menular. "Sebagai negara tropis Indonesia sangat rentan bagi berkembangnya virus baru. Ini berarti kita berada di garis depan peperangan pada penyakit menular," kata Wapres Boediono saat peluncuran bibit virus H5N1 (flu burung) di Universitas Airlangga, Surabaya, Jatim, Senin.
Baca Selengkapnya...

Penderita HIV/AIDS Tahun 2010 Capai 130.000 Orang

15 November 2009

Bandarlampung (ANTARA News) - Jumlah penderita HIV/AIDS di seluruh kabupaten/kota di Indonesia pada 2010 diperkirakan mencapai 93 ribu sampai 130 ribu orang. Menurut "National Trainer Care, Support and Treatment IMAI-HIV/AIDS", dr Ronald Jonathan MSc, pada seminar dua hari "Global Diseases 2nd Continuing Professional Development" di Bandarlampung, Sabtu dan Minggu, angka itu diperoleh berdasarkan perkiraan pengaduan penderita terinfeksi HIV/AIDS ke sejumlah rumah sakit, yang berjumlah tidak lebih dari sepersepuluh korban terinfeksi keseluruhan.
Baca Selengkapnya...

Indonesia Diperkirakan Bebas Malaria Tahun 2030

Bandarlampung (ANTARA News) - Seluruh wilayah Indonesia ditargetkan bebas total dari penyakit malaria tahun 2030 mendatang, kata Kasi Standarisasi dan Kemitraan Subdit Malaria Departemen Kesehatan, dr Bangkit T Hutajulu MSc Ph, dalam satu seminar di Bandarlampung, Minggu.
Baca Selengkapnya...

Problem Kurang Gizi Sudah Tahap "Gawat"

14 November 2009

SURABAYA, KOMPAS.com - Problem gizi di Indonesia sudah dalam tingkat "gawat" atau memprihatinkan karena fenomena kurang gizi justru seperti tidak tampak, tetapi nyata adanya. Demikian dikatakan Ketua DPD Persagi (Persatuan Ahli Gizi) Jawa Timur Andrianto M.Kes di sela-sela Kongres Nasional XIV dan Temu Ilimiah Persagi di Surabaya, Sabtu (14/11).
Baca Selengkapnya...

Menkes Akan Pantau Pemakaian Obat Generik

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih segera menegakkan dan memantau kembali pemakaian obat generik berlogo. Selain itu, pemerintah akan kembali mengkaji untuk penetapan pembatasan harga eceran tertinggi (HET) obat generik berlogo.
Baca Selengkapnya...

Sedot Lemak Lewat Frekuensi Radio Mulai Diminati

Denpasar (ANTARA News) - Penggunaam teknologi dengan memanfaatkan gelombang atau frekuensi radio dan dikenal dengan "Lippoplasty Radio Frequency" untuk mengurangi lemak di bagian perut mulai diminati masyarakat Indonesia karena efek sampingnya relatif kecil jika dibanding sistem sedot lemak lainnya.
Baca Selengkapnya...

Ratusan Warga Jatim Derita Kaki Gajah

Pacitan (ANTARA News) - Jumlah penderita penyakit kaki gajah (filariasis/elephantiasis) di Jawa Timur mencapai ratusan orang, dengan penderita terbanyak berada di Kabupaten Lamongan.
Baca Selengkapnya...

Kejadian Pasca Pengobatan Massal Filariasis Telah Ditangani Serius

Jakarta - Depkes. Kejadian paska pengobatan massal filariasis di Kabupaten Bandung Jawa Barat telah ditangani serius oleh Pemerintah dengan menurunkan Tim Investigasi dari Depkes, WHO, Badan POM, Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten Bandung serta Komite Ahli Pengobatan Filariasis Indonesia (KAPFI) Pusat dan Provinsi Jawa Barat untuk melakukan investigasi ke lokasi kejadian. Sementara itu, pasien yang ada telah ditangani oleh fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.
Baca Selengkapnya...

Aksi Simpatik Peringati Hari Kesehatan Nasional

13 November 2009

Jakarta - Depkes. Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Usai upacara bendera yang dipimpin Menkes dr. Endang R. Sedyaningsih, MPH, Dr. PH, dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolis kartu Jamkesmas oleh Menteri Kesehatan kepada Panti Asuhan Muhammadiyah Tanah Abang, Sawangan, Depok yang diterima oleh M. Ifan Sumantri dan Angga Juansyah dan kartu Jamkesmas untuk Panti Jompo Tresna Werdha Budi Dhrama Bekasi Timur yang diterima Bobby Tampubolon dan Darmi.
Baca Selengkapnya...

Krisis Keuangan Global Pengaruhi Pelayanan Kesehatan

Jakarta - Depkes. Kendala utama yang dihadapi dalam pelayanan kesehatan adalah krisis keuangan dunia. Krisis ini telah melemahkan daya beli masyarakat untuk komoditas dan jasa – termasuk pelayanan kesehatan. Di beberapa negara – termasuk Indonesia – jumlah rakyat miskin bertambah dan masyarakat ini akan mudah terkena penyakit dan risiko kesehatan lain. Sementara itu mereka tidak punya cukup biaya untuk menjangkau pelayanan kesehatan. Untuk menangani masalah tersebut, pemerintah Indonesia melalui program Jamkesmas bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat miskin dan tidak mampu.
Baca Selengkapnya...

Peringatan HKN ke-45: Penghargaan Menkes kepada yang Berjasa di Bidang Pembangunan Kesehatan

Jakarta - Depkes. Menkes dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr. PH, memberikan penghargaan kepada institusi dan Individu yang telah mendukung, berkontribusi nyata, dan berprestasi dalam pembangunan kesehatan. Penghargaan disampaikan dalam rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-45 di gedung Departemen Kesehatan (12/11, 2009).
Baca Selengkapnya...

Peringati Hari Kesehatan Nasional ke-45, Menkes Serukan Sinergi untuk Menyehatkan Lingkungan

12 November 2009

Jakarta - Depkes. Menteri Kesehatan RI dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, DR. PH. mengajak seluruh jajaran kesehatan, masyarakat, sektor usaha dan komponen bangsa untuk saling bersinergi dalam meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan. Hal ini disampaikan Menkes dalam pidatonya di hadapan seluruh jajaran Departemen Kesehatan pada apel Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-45 (12/11), yang pada tahun ini mengusung tema ”Lingkungan Sehat Rakyat Sehat”.
Baca Selengkapnya...

Waspada Penipuan Yang Mengatasnamakan Depkes

Jakarta - Depkes. Peringatan Hari Kesehatan Nasional yang jatuh setiap tanggal 12 November ini ternyata dimanfaatkan oleh pihak pihak yang tidak bertanggung jawab, salah satunya adalah penipuan berupa penawaran iklan kemitraan yang ditujukan kepada BUMN/BUMD, Swasta, rumah sakit, farmasi, dan instansi pemerintah lainnya dengan mengatasnamakan Pusat Komunikasi Publik Departemen Kesehatan dan memalsukan tandatangan Kepala Pusat Promosi Kesehatan dan Inspektur Jenderal Depkes.
Baca Selengkapnya...

Lingkungan Sehat Rakyat Sehat

Jakarta - Depkes. Lingkungan Sehat Rakyat Sehat, dipilih menjadi tema Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 45. Tema ini dipilih karena faktor lingkungan dan perilaku merupakan dua faktor utama yang mempengaruhi status kesehatan, selain faktor pelayanan kesehatan dan keturunan. Sebagian besar penyakit menular dan tidak menular seperti diare, ISPA, Pneumonia, Malaria dan Frambusia dapat dicegah melalui upaya penyehatan lingkungan dan peningkatan perilaku higienis masyarakat.
Baca Selengkapnya...

Kebersihan Tangan Mempengaruhi Keselamatan Pasien

11 November 2009

Jakarta - Depkes. Infeksi di rumah sakit atau infeksi nosokomial merupakan persoalan serius yang menjadi penyebab langsung maupun tidak langsung kematian pasien. Walaupun beberapa kejadian infeksi nosokomial tidak menyebabkan kematian pasien, namun menyebabkan pasien dirawat lebih lama akibatnya pasien harus membayar lebih mahal.
Baca Selengkapnya...

Terapkan Asuransi Sosial Kesehatan

10 November 2009


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah perlu segera memulai penerapan asuransi sosial kesehatan yang mencakup seluruh penduduk Indonesia. Hal itu diperlukan untuk mengatasi pelbagai persoalan di bidang kesehatan dan mempercepat tercapainya target Millennium Development Goals.
Baca Selengkapnya...

Pemerintah Siapkan Rancangan Jaminan Kesehatan Semesta

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan rancangan sistem jaminan kesehatan semesta yang akan mencakup seluruh populasi.
Baca Selengkapnya...

Menkes: Infeksi Nosokomial Harus Dikendalikan

09 November 2009


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Endang Rahayu Sedyaningsih meminta pengelola rumah sakit mengerahkan semua sumber daya untuk mencegah dan mengendalikan penyakit infeksi yang terjadi di rumah sakit yang biasa disebut infeksi nosokomial.
Baca Selengkapnya...

Tahun 2030 Prevalensi Diabetes Melitus Di Indonesia Mencapai 21,3 Juta Orang

Jakarta - Depkes. Secara epidemiologi, diperkirakan bahwa pada tahun 2030 prevalensi Diabetes Melitus (DM) di Indonesia mencapai 21,3 juta orang (Diabetes Care, 2004). Sedangkan hasil Riset kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, diperoleh bahwa proporsi penyebab kematian akibat DM pada kelompok usia 45-54 tahun di daerah perkotaan menduduki ranking ke-2 yaitu 14,7%. Dan daerah pedesaan, DM menduduki ranking ke-6 yaitu 5,8%.
Baca Selengkapnya...

Mantan Menkes Luncurkan Novel

07 November 2009


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari meluncurkan novel Tatkala Leukimia Meretas Cinta, Jumat (6/11), bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang ke-60. Buku tersebut merupakan kisah nyata yang menggambarkan penggalan kisah hidupnya ketika harus menjalani pengabdian sebagai Menteri Kesehatan dan kegalauan hidupnya saat sang suami divonis menderita leukemia. Siti Fadilah Supari mencatat masa sulit tersebut selama enam bulan antara Oktober 2008 sampai akhir Maret 2009. ”Saya menjadi menteri pada saat yang sulit. Saya sudah menyelesaikan tugas dengan baik dan bekerja untuk rakyat,” ujar Siti Fadilah Supari.
Baca Selengkapnya...

Dinkes Pangkalpinang Sosialisasikan Bahaya HIV/AIDS

Pangkalpinang (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel), mensosialisasikan bahaya HIV/AIDS kepada ratusan anggota PKK dan Dharma Wanita di kota itu.
Baca Selengkapnya...

Orang Tua Wajib Waspadi Bayi Menguning Permanen

Surabaya (ANTARA News) - Para orang tua wajib mewaspadai bayinya ketika warna tubuhnya menguning selama jangka waktu lebih dari tiga minggu karena hal itu merupakan gejala awal terjadinya Kolestasis atau penyumbatan pada saluran empedu.
Baca Selengkapnya...

Menkes Membuka Kongres Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia

Jakarta - Depkes. Rabu (4/11/2009), Menteri Kesehatan RI dr. Endang R.Sedyaningsih, MPH,.Dr.PH membuka Kongres Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES) dan Pertemuan Penyiapan Daerah Dalam Rangka Peningkatan Pelayanan Jamkesmas Menuju Jamkesmas Semesta di Banjarmasin.
Baca Selengkapnya...

Tinggi, Potensi Penularan HIV/AIDS di Penjara

06 November 2009


KOMPAS.com - Banyaknya narapidana yang pernah terlibat kasus narkotika serta tingginya tingkat hunian lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan di Indonesia berpotensi meningkatkan risiko penularan HIV/AIDS. Oleh karena itu, baik narapidana maupun petugas di lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan membutuhkan pendidikan dan pelatihan tentang masalah tersebut.
Baca Selengkapnya...

Kucing Pun Terjangkit Virus A-H1N1


KOMPAS.com - Barangkali mengejutkan ketika virus A-H1N1 ditemukan bukan pada binatang ternak untuk konsumsi. Namun, pada binatang yang selama ini menggemaskan bagi sebagian orang.
Baca Selengkapnya...

Program 100 Hari Menteri Kesehatan

05 November 2009

Jakarta - Depkes. Kunjungan Menkes dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH. Dr. PH ke Bandung tanggal 2 November 2009, mendapat perhatian sejumlah media cetak dan elektronik untuk memperoleh penjelasan berbagai hal termasuk program 100 hari Menteri Kesehatan Kabinet Indonesia Bersatu II. Di Bandung, Menkes melakukan serangkaian kegiatan yakni memberikan pengarahan pada seminar memperingati Hari Pneumonia Sedunia “ The Forgotten Killer of Children “ di aula FK-Unpad, mencanangkan pengobatan massal bagi 32 juta penduduk di daerah endemis filariasis (penyakit kaki gajah) di RSUP Hasan Sadikin dan kunjungan ke RS Paru Dr. Rotinsulu.
Baca Selengkapnya...

Tahun 2012 Bali Bebas Rabies

Jakarta - Depkes. Pemerintah menargetkan Provinsi Bali bebas rabies pada tahun 2012 atau lebih cepat dari target nasional pada tahun 2015. Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Depkes Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama mengatakan, Bali dijadikan prioritas penanggulangan penyakit yang disebabkan gigitan hewan penular terutama anjing mengingat rabies di wilayah ini tergolong parah. “Apalagi Bali merupakan daerah tujuan wisata dunia dan daerah strategis bagi ekonomi nasional. Kalau terlambat, dampaknya sampai ke manca negara”, kata Prof. Tjandra pada peringatan Hari Rabies Sedunia di Tabanan Bali tanggal 4 November 2009.
Baca Selengkapnya...

Pneumonia, Penyebab Kematian Utama Balita

Jakarta - Depkes. Pneumonia merupakan pembunuh utama anak dibawah usia lima tahun (Balita) di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan penyakit lain seperti AIDS, Malaria dan Campak. Namun, belum banyak perhatian terhadap penyakit ini. Di dunia, dari 9 juta kematian Balita lebih dari 2 juta Balita meninggal setiap tahun akibat pneumonia atau sama dengan 4 Balita meninggal setiap menitnya. Dari lima kematian Balita, satu diantaranya disebabkan pneumonia.
Baca Selengkapnya...

Menkes Canangkan Pengobatan Filariasis di Jawa Barat

Jakarta - Depkes. Filariasis (penyakit kaki gajah) adalah penyakit menular yang disebabkan cacing filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini bersifat kronis (menahun) dan bila tidak mendapatkan pengobatan menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin. Akibatnya penderita tidak dapat bekerja secara optimal bahkan hidupnya tergantung kepada orang lain sehingga menjadi beban keluarga, masyarakat dan negara.
Baca Selengkapnya...

Menkes Bakal Kaji Keberadaan STIKES


BANJARMASIN, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Endang Rahayu Sedyaningsih akan segera mengkaji ulang keberadaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) yang kini banyak berdiri di Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikan Menkes pada acara Kongres Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES) di Banjarmasin, Rabu kemarin. Menurut dia menjamurnya STIKES di Indonesia perlu dikaji ulang manfaatnya bagi perkembangan dunia kesehatan.
Baca Selengkapnya...

Puskesmas Dilengkapi Klinik Berhenti Merokok


YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan konsultasi seputar cara berhenti merokok, seluruh puskesmas di Kota Yogyakarta akan dilengkapi dengan klinik khusus. Rencananya, puskesmas di Kota Yogyakarta yang berjumlah 18 unit bakal dilengkapi layanan konsultasi memutus kecanduan rokok.
Baca Selengkapnya...

Presiden Minta Paradigma Sektor Kesehatan Diubah

Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, paradigma pelayanan kesehatan bagi masyarakat diubah dari upaya pengobatan menjadi pencegahan.
Baca Selengkapnya...

Jangan Bedakan Pelayanan Pasien Miskin

04 November 2009


KOMPAS.com — Seluruh rumah sakit di Indonesia diminta untuk tidak membedakan pelayanan terhadap pasien miskin dengan pasien dari keluarga mampu. Permintaan itu disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Endang Rahayu Sedyaningsih pada acara Kongres Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia di Banjarmasin, Rabu (4/11).
Baca Selengkapnya...

Dinkes Bantaeng Tangani 12 Penderita Gizi Buruk

Bantaeng, Sulsel (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, hingga kini masih menangani 12 orang anak penderita gizi buruk. Semua penderita kini dalam pemantauan (intervensi), termasuk Emil (penderita), kata Kepala Bidang Keseahatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng, Jamaluddin Saing di Bantaeng, Selasa.
Baca Selengkapnya...

PT Askes Siap Laksanakan SJSN

03 November 2009

JAKARTA, KOMPAS.com -Direktur Utama PT Askes , I Gede Subawa I Gede mengatakan, PT Askes siap secara menyeluruh untuk menjadi pelaksana Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan menunggu keputusan pemerintah.
Baca Selengkapnya...

WHO, UNICEF, Luncurkan Aksi Tanggulangi Pneumonia

Jenewa (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Dana Anak PBB (UNICEF), Senin, meluncurkan rencana aksi menyeluruh guna menanggulangi radang paru-paru (pneumonia), penyebab terbesar kematian pada anak-anak di dunia.
Baca Selengkapnya...

"Tea Festival 2009" Usung Keunggulan Teh Kesehatan

02 November 2009

Bandung (ANTARA News) - Pemeliharaan kesehatan dan kecantikan dengan mengkonsumsi minuman teh menjadi tema utama "Tea Festival 2009" yang akan digelar di Kota Bandung, Jawa Barat 6 hingga 8 November 2009.
Baca Selengkapnya...

Pneumonia Pembunuh Anak Nomor Satu di Dunia

Bandung (ANTARA News) - Pneumonia adalah pembunuh anak nomor satu yang terlupakan dan angka kematian anak umur dibawah lima tahun (balita) akibat penyakit itu lebih tinggi dibandingkan total kematian karena AIDS, malaria dan campak.
Baca Selengkapnya...

DBHC Diusulkan Untuk Biayai Kesehatan Murah Pekerja Rokok

Kudus (ANTARA News) - Sebagian dana bagi hasil cukai (DBHC) yang diterima Pemerintah Kabupaten Kudus diusulkan untuk ikut membiayai pelayanan kesehatan murah bagi pekerja di sektor rokok.
Baca Selengkapnya...

26.490 Orang Perebutkan 1.745 Kursi CPNS Depkes

31 October 2009

Jakarta - Depkes. Hari ini, Sabtu (31/10/2009) sebanyak 26.490 orang mengikuti ujian tertulis di seluruh Indonesia untuk memperebutkan 1.745 kursi calon pegawai negeri sipil (CPNS) Departemen Kesehatan tahun 2009.
Baca Selengkapnya...

Menkes: Tenaga Kesehatan Lokal Dioptimalkan


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan, penyebaran tenaga kesehatan lokal ke daerah-daerah harus dioptimalkan, khususnya daerah terpencil.
Baca Selengkapnya...

Dinkes Ambil Sampel Darah PSK

Muara Teweh (ANTARA News) - Sedikitnya 112 orang pekerja seks komersial (PSK) penghuni lokalisasi Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah diambil sampel darahnya untuk mendeteksi apakah diantara mereka tertular virus HIV/AIDS.
Baca Selengkapnya...

Pasar Sehat Mataram Kebijakan Menkes Lama

Mataram (ANTARA News) - Program pembangunan pasar sehat di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, bukan ide dari Menteri Kesehatan yang baru, tetapi merupakan kebijakan Menkes lama.
Baca Selengkapnya...

Standar Perlindungan Pasien Perlu Disosialisasikan ke Seluruh Rumah Sakit

30 October 2009

Jakarta - Depkes. Menteri Kesehatan dr. Endang R.Sedyaningsih, MPH,.Dr.PH mengatakan, peningkatan jumlah sarana pelayanan kesehatan dalam dua dekade terakhir belum diikuti peningkatan kualitas layanan medik. Hal ini dapat dilihat dari 1.292 rumah sakit yang ada di seluruh Indonesia baru 60 persen diantaranya yang terakreditasi.
Baca Selengkapnya...

Hilangnya Ayat Tembakau Dilaporkan ke KPK


Jakarta, Kompas - Koalisi Antikorupsi Ayat Rokok melaporkan dugaan adanya suap dalam penghilangan ayat rokok di Undang-Undang Kesehatan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis (29/10). Mereka menilai penghilangan pasal tersebut bukan karena kesalahan teknis seperti diakui pihak DPR.
Baca Selengkapnya...

Menkes Siap Dipanggil DPR

Jakarta, (ANTARA News) - Menteri Kesehatan (Menkes) Endang Rahayu S. menyatakan siap dipanggil DPR untuk menjelaskan berbagai program kesehatan termasuk masalah NAMRU.
Baca Selengkapnya...

Menkes Endang R. Sedyaningsih Pimpin Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda

29 October 2009

Jakarta - Depkes. Hari Rabu (28/10/09) Menteri Kesehatan dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH. Dr. PH, memimpin upacara peringatan Sumpah Pemuda, 28 Oktober yang diikuti karyawan Depkes di Jakarta. Ini merupakan upacara pertama yang pimpinnya sejak dilantik Presiden menjadi Menkes tanggal 22 Oktober 2009.
Baca Selengkapnya...

Menkes: Baru 60 Persen Rumah Sakit Terakreditasi

28 October 2009


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mendorong agar rumah sakit di Indonesia meningkatkan kualitas pelayanannya dan memprioritaskan keselamatan pasien. Globalisasi berpengaruh kepada pelayanan rumah sakit dan pilihan pasien dalam memilih layanan.
Baca Selengkapnya...

Diusulkan, Jabatan Wakil Menkes


SURABAYA, KOMPAS.com — Peneliti influenza A-H1N1 dari Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Prof Dr CA Nidom, mengusulkan adanya jabatan wakil menteri kesehatan yang khusus menangani penyakit yang akhir-akhir ini banyak bermunculan.
Baca Selengkapnya...

Rabies Penyakit Mematikan

27 October 2009

Jakarta - Depkes. Di Indonesia rabies pada hewan sudah ditemukan sejak tahun 1884, dan kasus rabies pada manusia pertama kali ditemukan pada tahun 1894 di Jawa Barat. Sampai dengan tahun 2009, kasus rabies ditemukan di 24 provinsi di Indonesia, dengan Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, NTT, Lampung dan Sumatera Barat merupakan daerah endemis tinggi. Hanya 9 provinsi yang masih dinyatakan sebagai daerah bebas yaitu Provinsi Bangka Belitung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, Papua dan Papua Barat. Hal itu dikemukakan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Depkes Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp. P (K), MARS dalam acara press briefing berkenaan dengan peringatan Hari Rabies Sedunia di Jakarta 26 Oktober 2009.
Baca Selengkapnya...

Berdiri Tegak, Bicara Lantang, Kalahkan Osteoporosis

26 October 2009

Jakarta - Depkes. Berdiri Tegak, Bicara Lantang, Kalahkan Osteoporosis adalah tema yang dipilih dalam peringatan Hari Osteoporosis Nasional (HON) tahun 2009. Tema ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan masyarakat terhadap bahaya osteoporosis.
Baca Selengkapnya...

dr. Endang Rahayu Sedyaningsih Menkes RI Periode 2009-2014

22 October 2009

Jakarta - Depkes. dr. Endang Rahayu Sedyaningsih terpilih sebagai Menteri Kesehatan RI periode 2009-2014, dan akan dilantik hari ini oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono. Berikut adalah file riwayat DR. dr. ENDANG RAHAYU SEDYANINGSIH, MPH.PH.
Baca Selengkapnya...

Cara Siti Fadilah Lawan Flu Burung

16 October 2009

Jakarta - Gatra. Usaha keras tim medis Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur, tidak sia-sia. Lewat perawatan dan pengobatan intensif, selama kurang lebih satu bulan, Sania, 38 tahun, dan putrinya, Dewi Nurmiati, 14 tahun, dinyatakan sembuh dari penyakit flu burung, Kamis dua pekan lalu. Sebelumnya, dua warga Kampung Godang, Kalideres, Jakarta Barat, itu tergolek lemah di ruang perawatan isolasi pasien flu burung.
Baca Selengkapnya...

Depkes Jalin Kerjasama Dengan Dephukham

Jakarta - Depkes. Departemen Kesehatan dan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia bersepakat menjalin kerjasama dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Cipinang. Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Kesehatan, Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP (K) dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Andi Mattalatta, SH, MH di Gedung Depkes Jakarta, 16 Oktober 2009. Tujuan kesepakatan ini adalah dalam rangka penyelenggaraan dan peningkatan pelayanan kesehatan di RS Cipinang bagi warga binaan pemasyarakatan dan masyarakat umum sekitar.
Baca Selengkapnya...

Cuci Tangan Pakai Sabun Cegah Pandemi Influenza

15 October 2009

Jakarta - Depkes. Hari ini bangsa Indonesia bersama dengan lebih dari 70 negara di seluruh dunia merayakan Hari Cuci Tangan Sedunia yang kedua sebagai bentuk komitmen untuk meningkatkan kesehatan diri dan keluarga untuk mencapai derajat kesehatan yang lebih baik.
Baca Selengkapnya...

Depkes Jalin Kerjasama dengan Kementerian Kesehatan Sudan

14 October 2009

Jakarta - Depkes. Depkes RI dan Kementerian Kesehatan Republik Sudan sepakat menjalin kerjasama di bidang kesehatan, obat-obatan, pengembangan sumber daya manusia kesehatan, dan kesehatan masyarakat.
Baca Selengkapnya...

Depkes Kirim Tim Advance Kesehatan Haji ke Arab Saudi

13 October 2009

Jakarta - Depkes. Hari ini, Departemen Kesehatan mengirim tim advance kesehatan haji yang berjumlah 5 orang menuju Arab Saudi. Kelima orang tersebut terdiri dari Dr.dr.Barita Sitompul, SpJP (Ketua), Bambang Suprayitno (Bendahara), Drs.Bowo,Apt ( Perbekalan), dr. Gembong (Sanitasi Surveilans) dan Azandi Mirza Siskohat (Sistem Komputerisasi Haji Terpadu ) bidang kesehatan, demikian penjelasan Dr.dr.Barita Sitompul, SpJP Ketua Koordinator Penyelenggara Kesehatan Haji Indonesia tahun 2009.
Baca Selengkapnya...

Kesehatan Jiwa Sebagai Prioritas Global 2009

12 October 2009

Jakarta - Depkes. Hari Kesehatan Jiwa Sedunia ( HKJS ) 2009, merupakan Kampanye Kesadaran Global yang ditujukan untuk melanjutkan keinginan menjadikan kesehatan jiwa sebagai prioritas global. Tidak ada diskriminasi bagi penderita gangguan jiwa dan kesehatan jiwa adalah bagian integral dari aspek kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Baca Selengkapnya...

Depkes: Sampai 9 Oktober 2009, 4.160 Orang Menjadi Korban Gempa Sumbar

10 October 2009

Jakarta - Depkes. Sampai Selasa (9/10) pukul 18.00 WIB berdasarkan informasi yang dikumpulkan PPK Depkes, jumlah korban luka dan hilang akibat gempa bumi di Sumatera Barat mencapai 4.160 orang, terdiri 788 orang luka berat, 2.727 orang luka ringan dan 645 orang hilang. Selain itu terjadi pengungsian sebanyak 3.223 orang. Lokasi pengungsi di Kab. Agam tersebar di 3 lokasi di Kec. Tanjung Raya yaitu 2 titik Sungai Batang dan 1 titik di Sungai Tmapang.
Baca Selengkapnya...

Perkembangan Permasalahan Kesehatan Akibat Gempa Bumi di Kab.Kerinci, Jambi

09 October 2009

Jakarta - Depkes. Pada tanggal 1 Oktober 2009 pukul 08.52 WIB terjadi gempa bumi dengan kekuatan 7,0 SR pada kedalaman 10 Km yang berlokasi di 2,33 LS – 101,59 BT (46 Km Tenggara Sungai Penuh Jambi). Gempa terutama dirasakan di 13 desa dalam 5 kecamatan di Kab. Kerinci yaitu Kecamatan Gunung Raya, Batang Merangin, Keliling Danau, Danau Kerinci dan Tiulak. Gempa bumi tersebut juga dirasakan di Kabupaten Merangin (Desa Renah Kemumu, Tanjung Kasri, Lubuk Mentilin, Rantau Kermas dan Renah Alai, Kecamatan Jangkat) dan Kota Sungai Penuh.
Baca Selengkapnya...

Permasalahan Kesehatan Akibat Banjir di Kab. Garut dan Angin Puting Beliung di Kab. Gorontalo

Jakarta - Depkes. Permasalahan kesehatan akibat banjir di Kab. Garut Provinsi Jawa Barat dan angin puting beliung di Kab. Gorontalo Provinsi Gorontalo serta upaya penanggulangannya berdasarkan informasi yang diterima oleh Pusat Penanggulangan Krisis Depkes dari Dinas Kesehatan Kab. Garut dan Kab. Gorontalo tanggal 8 Oktober 2009 sampai pukul 08.00 WIB.
Baca Selengkapnya...

Menkes Canangkan Kampanye Imunisasi Campak dan Polio Tahun 2009

Jakarta - Depkes. Pada hari Kamis, 8/10/09 di Desa Lueng Bata Kota Banda Aceh dicanangkan dimulainya Kampanye Imunisasi Campak dan Polio secara serentak di 3 provinsi : Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara dan Maluku Utara. Kampanye ini dilaksanakan dari tanggal 6 – 24 Oktober 2009. Pencanangan dilakukan oleh Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Depkes mewakili Menteri Kesehatan.
Baca Selengkapnya...

Depkes: Sampai 7 Oktober 2009, 4.191 Orang Menjadi Korban Gempa Sumbar

Jakarta - Depkes. Sampai Rabu (7/10) pukul 17.00 WIB berdasarkan informasi yang dikumpulkan PPK Depkes, jumlah korban luka dan hilang akibat gempa bumi di Sumatera Barat mencapai 4.191 orang, terdiri 788 orang luka berat, 2.727 orang luka ringan dan 676 orang hilang. Selain itu terjadi pengungsian sebanyak 60.156 orang, terdiri 326 orang di Kota Padang, 59.420 orang di Kab. Agam, dan 410 orang Kab. Pasaman Barat.
Baca Selengkapnya...

Sesjen Depkes Resmikan Gedung Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Jakarta

08 October 2009

Jakarta - Depkes. Sekretaris Jenderal Depkes, Dr. Sjafii Ahmad meresmikan gedung Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Jakarta, Selasa 29 September yang ditandai dengan penandatanganan prasasti di Gedung BPFK, Jln. Percetakan Negara, Jakarta Pusat.
Baca Selengkapnya...

Depkes bentuk Posko Aju Untuk Koordinasikan Penanggulangan Bencana Sektor Kesehatan di Sumbar

07 October 2009

Jakarta - Depkes. Departemen Kesehatan RI mendirikan Posko AJU untuk mengkoordinasikan dan mendukung kegiatan penanggulangan bencana bidang kesehatan di Sumatera Barat selama masa tanggap darurat dan rehabiabilitasi-rekonstruksi agar dapat berjalan dengan baik. Posko Aju tersebut berkoordinasi dengan Gubernur Sumatera Barat/Tim Penanggulangan Bencana Daerah.
Baca Selengkapnya...

Depkes: Sampai 6 Oktober 2009 Korban Luka Akibat Gempa Sumbar Mencapai 4.151 Orang

06 October 2009

Padang - Depkes. Sampai Selasa (6/10) pukul 07.00 WIB berdasarkan informasi yang dikumpulkan PPK Depkes, jumlah korban luka akibat gempa bumi di Sumatera Barat mencapai 4.151 orang, terdiri 788 orang luka berat, 2.687 orang luka ringan dan 676 orang hilang. Selain itu terjadi pengungsian sebanyak 60.156 orang, terdiri 326 orang di Kota Padang, 59.420 orang di Kab. Agam, dan 410 orang Kab. Pasaman Barat.
Baca Selengkapnya...

Depkes Lakukan Fogging, Surveilans, dan Penjernihan Air Cepat

Jakarta - Depkes. Usai melakukan pertemuan dengan Gubernur Sumatera Barat tanggal 5 Oktober, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Depkes Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, menyakatan bahwa mulai hari ini 8 Tim Kesehatan Lingkungan Depkes akan berkeliling di Padang melakukan fogging, surveilans, dan penjernihan air cepat. Selain itu, Depkes juga akan mengaktifkan SMS Gateway sebagai bagian dari surveilans penyakit menular.
Baca Selengkapnya...

Waspadai Penyakit Pascagempa

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah lokasi di Kota Padang disemprot disinfektan agar tidak terjadi penyebaran penyakit pascagempa. Belum semua korban berhasil dikeluarkan dari puing-puing bangunan. Runtuhan dan bau tidak sedap menyebar menarik binatang-binatang yang berpotensi menyebarkan penyakit seperti lalat atau nyamuk. Kepala Pusat Pengendalian Krisis Departemen Kesehatan, Rustam S Pakaya, Senin (5/10) mengatakan, lokasi penyemprotan difokuskan di Kota Padang.
Baca Selengkapnya...

Depkes Buka Kantor di Padang

05 October 2009

Jakarta - Depkes. Untuk melakukan koordinasi, memberikan saran dan kerja sama dengan pihak terkait dalam memberikan bantuan kesehatan terhadap korban bencana Sumatera Barat, Menteri Kesehatan RI Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp. JP (K) membentuk Tim Penanggulangan Bencana Gempa Bumi Sumatera Barat dengan Pengarah, dr. Sjafii Ahmad, MPH, Sesjen Depkes, Ketua Umum dr. Budihardja, MPH, DTM&H, Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat dan Wakil Ketua Umum dr. Rustam S. Pakaya, MPH, Kepala Pusat Penanggulangan Krisis. Tim dibantu, Ketua I, dr. Farid W. Husain, Dirjen Bina Pelayanan Medik, Ketua II, Dra. Kustantinah, Apt.M.Appt.Sc, dan Ketua III, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama dengan Sekretaris para Sekretaris Unit Utama.
Baca Selengkapnya...

Vaksinasi tetanus toxoid untuk para Relawan

Jakarta - Depkes. Untuk menanggulangi masalah kesehatan akibat gempa di Sumatera Barat, Tim Kesehatan Ditjen P2PL Depkes, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Padang dan Dinkes Prov. Sumatera Barat kemarin tanggal 4 Oktober 2009 melakukan penyemprotan desinfektan untuk mencegah penularan penyakit di lokasi bencana. Penyemprotan dilakukan dengan menggunakan mist blower di 8 wilayah Padang Barat di sekitar gedung roboh mencakup sekitar 320 titik. Selain itu, untuk mengatasi kekurangan air bersih juga dilakukan sosialisasi penjernihan air cepat di 3 lokasi pemukiman penduduk di Kota Padang. Sedangkan untuk melindungi Regu penolong (relawan) dari ancaman penyakit tetanus Tim Kesehatan juga melakukan vaksinasi TT (Tetanus Toxoid) kepada 119 relawan di 3 lokasi bencana.
Baca Selengkapnya...

Kampanye Imunisasi Campak di Aceh, Sumatera Utara dan Maluku Utara

Jakarta - Depkes. Hingga kini penyakit campak dan polio masih menjadi ancaman kecacatan dan kematian bagi anak-anak Indonesia. Campak misalnya, masih menjadi penyebab utama kematian anak di bawah umur 1 tahun, Balita umur 1 – 4 tahun di Indonesia. Selain itu, campak berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) dengan angka kematian yang tinggi. Diperkirakan lebih dari 30.000 anak per tahun meninggal karena komplikasi campak. Sementara itu, sesuai kajian surveilans AFP (Acute Placcid Paralysis) menunjukkan adanya peningkatan jumlah anak yang tidak mendapat imunisasi polio sehingga dikawatirkan dapat menimbulkan kembali KLB polio di masa mendatang.
Baca Selengkapnya...

Dinkes Semprotkan Disinfektan di Gedung Yang Ada Mayat

Padang (ANTARA News) - Dinas Kesehatan (Dinkes) mulai melakukan pencegahan penyakit dengan melakukan penyemprotan disinfektan di beberapa lokasi reruntuhan gedung yang ada di Kota Padang akibat gempa berkekuatan 7,6 Skala Richiter. Direktorat Jendral Pemberantasan Penyakit Pengobatan Lingkungan (Dirjen PP dan PL) Wilayah Dumai, Riau, Firman, di Padang, Minggu, mengatakan untuk antisipasi penyakit yang ditimbulkan Dinas Kesehatan melakukan penyemprotan di reruntuhan gedung yang diduga masih ada mayat.
Baca Selengkapnya...

Gempa Sumbar Hasilkan Ratusan Penderita Cacat Baru

04 October 2009

Bekasi (ANTARA News) - Dampak gempa bumi berkekuatan 7,6 SR yang menimpa wilayah Sumatera Barat pada Rabu (30/9), akan memunculkan persoalan baru dengan bertambahnya ratusan penderita cacat baik kategori berat, sedang, maupun ringan. Ketua umum Persatuan Penyandang Cacat Seluruh Indonesia (PPCI), Siswadi, di Bekasi Minggu mengatakan, dari laporan menyebutkan terdapatnya 700 orang penderita luka berat, sebagian besar berpotensi menderita kecacatan akibat tertimpa reruntuhan dan benda-benda saat terjadi gempa.
Baca Selengkapnya...

Korban Akibat Gempa Sumbar Mencapai 4.966 Orang, Sarana Kesehatan Rusak

Jakarta - Depkes. Sampai Minggu (4/10) pukul 08.00 WIB berdasarkan informasi yang dikumpulkan PPK Depkes, jumlah korban akibat gempa bumi di Sumatera Barat mencapai 4.966 orang terdiri dari : 551 orang meninggal dunia ( 246 orang di Kota Padang, 49 di Kota Pariaman, 7 orang di Kota Bukittinggi, 4 orang di Kota Solok, 211 orang di Kab. Padang Pariaman, 7 orang di Kab. Pesisir Selatan, 3 orang di Kab. Pasaman Barat, dan 24 di Kab. Agam).
Baca Selengkapnya...

Depkes Catat Korban Gempa Sumbar 4.237 Orang

03 October 2009


Jakarta - Depkes. Sampai Sabtu (3/10) pukul 10.00 WIB berdasarkan informasi yang dikumpulkan PPK Depkes, jumlah korban akibat gempa bumi di Sumatera Barat mencapai 501 orang meninggal dunia dengan rincian 197 orang di Kota Padang, 49 di Kota Pariaman, 7 orang di Kota Bukittinggi, 4 orang di Kota Solok, 211 orang di Kab. Padang Pariaman, 7 orang di Kab. Pesisisr Selatan, 3 orang di Kab. Pasaman Barat, dan 23 di Kab. Agam.
Baca Selengkapnya...

Hingga 2 Oktober 2009 Pukul 07.00, Korban Gempa Akibat Gempa Mencapai 2.952 Orang

02 October 2009

Jakarta - Depkes. Hingga hari Jumat (2/10) pukul 07.00 berdasarkan informasi yang dikumpulkan PPK Depkes, jumlah korban akibat gempa bumi mencapai 2.952 orang, terdiri 390 orang meninggal dunia, 460 orang luka berat (102 orang di Kota Pariaman, 312 orang di Kota Padang, 34 orang di Kab. Agam, 3 orang di Kota Bukit Tingg, 8 orang di Kab. Pesisir Selatan dan 1 orang di Kab. Solok) serta 2.102 orang luka ringan (1.590 orang di Kota Padang, 500 orang di Kab. Padang Pariaman, 8 orang di Kota Padang Panjang (RS Ibnu Sina), dan 4 orang di kota Solok).
Baca Selengkapnya...

RUU Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Disahkan Menjadi Undang Undang

Jakarta - Depkes. Semua Fraksi DPR-RI akhirnya menyetujui Rancangan Undang Undang (RUU) Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga disahkan menjadi Undang Undang. Keputusan ini diambil dalam Rapat Paripurna ke-11 DPR-RI yang dipimpin Ketua DPR RI H.R. Agung Laksono di Gedung DPR-RI Senayan, Jakarta tanggal 29 September 2009.
Baca Selengkapnya...

Sebanyak 715 Orang Menjadi Korban Gempa Bumi di Sumbar

Jakarta - Depkes. Sedikitnya 715 orang menjadi korban akibat gempa bumi dengan kekuatan 7,6 SR terjadi di Provinsi Sumatera Barat. Rincian korban meliputi 247 orang meninggal dunia, 460 orang luka berat (102 orang di Kota Pariaman, 312 orang di Kota Padang, 34 orang di Kab. Agam, 3 orang di Kota Bukit Tinggi, 8 orang di Kab. Pesisir Selatan dan 1 orang di Kab. Solok) serta 8 orang luka ringan di Kota Padang Panjang. Demikian perkembangan terakhir akibat gempa yang mengguncang Sumatera Barat yang diperoleh dari Pusat Penanggulangan Krisis (PPK) Depkes sampai dengan tanggal 1 Oktober 2009 pukul 18.00 WIB.
Baca Selengkapnya...

Padang Diguncang Gempa

01 October 2009

Jakarta - Depkes. Gempa berkekutan 7,6 pada Skala Richter kembali menggucang Sumatera Barat tanggal 30 September 2009 pukul 17.16 pada kedalaman 71 Km yang berlokasi di 0,84 LS – 99,65 BT (57 Km Barat Daya Pariaman – Sumbar). Gempa bumi tersebut mengakibatkan Kota Padang dan Pariaman mengalami kerusakan paling parah. Beberapa unit rumah, rumah sakit, rumah ibadah, gedung sekolah dan gedung pemerintah rusak.
Baca Selengkapnya...

BKKBN Berganti Nama Badan Kependudukan dan KB

30 September 2009

Jakarta (ANTARA News) - Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) akan mengganti nama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyusul disahkan RUU Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga menjadi UU oleh DPR, di Jakarta, Selasa (29/9). Kepala BKKBN Sugiri Syarief di Jakarta, Rabu, mengatakan, pengesahan UU sebagai revisi UU No 10/1992 tentang Perkembagan Kependudukan dan Pembanguan Keluarga oleh DPR itu selanjutnya diharapkan Presiden segera mengundangkan UU tersebut ke dalam lembaran berita negara, sehingga UU dapat segera disosialisasikan dan dilaksanakan jajaran BKKBN hingga ke kabupaten/kota.
Baca Selengkapnya...

Menkes Terima Penyerahan Pendataan Hepatitis C Nasional

29 September 2009

Hari ini, 29/9/2009 Menteri Kesehatan Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP (K) yang diwakili oleh Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan (P2PL) Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P (K), MARS menerima penyerahan Pendataan Hepatitis C Nasional dari PT Roche Indonesia di Hotel Gran Melia Jakarta.
Baca Selengkapnya...

Semua Fraksi DPR Setujui RUU Rumah Sakit Menjadi Undang Undang


Jakarta - Depkes. Semua Fraksi DPR-RI akhirnya menyetujui Rancangan Undang Undang (RUU) Rumah Sakit disahkan menjadi Undang Undang. Keputusan ini diambil dalam Rapat Paripurna ke-10 DPR-RI yang dipimpin Drs. Muhaimin Iskandar, MSi., Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) di Gedung DPR-RI Senayan, Jakarta tanggal 28 September 2009. Pimpinan Sidang Paripurna, Drs. Muhaimin Iskandar, MSi., mengatakan bahwa semua fraksi menyetujui disahkannya RUU Rumah Sakit menjadi Undang-Undang dengan rincian sembilan Fraksi menyatakan setuju dan 1 Fraksi menyatakan setuju dengan catatan.
Baca Selengkapnya...

1.000 Lebih Warga Terserang Chikungunya

28 September 2009

JAMBI, KOMPAS.com-Lebih dari 1.000 warga Kabupaten Merangin, Jambi, yang tersebar di 14 dari 24 kecamatan terserang penyakit chikungunya. Serangan penyakit yang menyebabkan kelumpuhan sementara dan disebabkan oleh nyamuk ini dinyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB), kata Kepala Dinas Kesehatan Merangin Sirodjudin Hamid ketika dikonfirmasi, Minggu (27/9).

"Meski chikungunya menjadi KLB, sejauh ini tidak dilaporkan adanya penderita yang meninggal," katanya.

Serangan chikungunya memang meresahkan masyarakat, terutama karena korban tidak dapat beraktivitas setidaknya selama lima hari.

Ketika ditanya, ia mengatakan, pengasapan (fogging) saat ini tidak efektif untuk memberantas chikungunya, disamping biayanya yang mahal fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, sedangkan jentiknya masih tetap ada. Untuk itu yang terpenting saat ini membersihkan lingkungan agar tidak ada lagi sarang nyamuk di sekitar pemukiman warga.

Pernyataan Sirodjudin ini sekaligus menjawab pertanyaan kepala desa di Kecamatan Tabir Selatan yang menginginkan adanya penyemprotan mengingat penyakit chikungunya telah mewabah di desanya.

Ia juga membantah adanya dugaan yang berkembang di masyarakat bahwa bunga (kembang) menjadi media penyebar nyamuk Aides Agepty penyebab penyakit chikungunya. "Itu tidak benar."

Berdasarkan data ada 1.049 kasus chikungunya yang dilaporkan ke Puskesmas yang ada di setiap kecamatan, ternyata di Kecamatan Tabir Selatan ditemukan kasus terbanyak mencapai 497 kasus.

Sementara di Kecamatan Renah Pamenang dan Margo Tabir masing-masing 150 kasus, di Kecamatan Batang Masumai 52 kasus, dan di Kecamatan Tabir Ilir ada 59 orang terkena chikungunya.

Sekretaris Kecamatan Tabir Selatan Yunus mengatakan, untuk kecamatan Tabir Selatan desa yang terbanyak penderita penyakit chikungunya adalah Desa Bunga Tanjung.

Penyakit ini diketahui pada pertengahan puasa dan mencapai puncaknya pada pada 22 September 2009.

Sementara itu Sekda Merangin Khafid Moein mengajak warga desa di Kecamatan Tabir Selatan untuk mewaspadai nyamuk penyebab penyakit chikungunya sekaligus memberantas dengan cara menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing.

Sumber: KOMPAS
Baca Selengkapnya...

WHO Minta Masyarakat Waspadai Munculnya Resistensi Obat

Jenewa, KOMPAS - Penggunaan obat antivirus untuk influenza A-H1N1 sejak dini sangat membantu penanganan penyakit itu, tetapi para tenaga kesehatan harus waspada dan berhati-hati agar tidak terjadi resistensi obat. Demikian terungkap dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan Badan Kesehatan Dunia untuk PBB (WHO), pekan lalu.

Resistensi terhadap antivirus H1N1 mulai dilaporkan terjadi secara sporadis. Namun, diduga kasus resistensi belum meluas. Monitoring global WHO mendeteksi 28 virus resistan sejauh ini. Di masing-masing kasus, virus menjadi resistan pada oseltamivir, tetapi tidak zanamivir.

Tenaga kesehatan di berbagai negara semakin berpengalaman dalam menggunakan obat seperti oseltavimir yang diproduksi sebagai Tamiflu oleh Roche Holding dan Gilead Sciences serta zanamivir, obat hirup produksi Relenza oleh GlaxoSmithKline.

Para pekerja kesehatan, berdasarkan pengalaman, mengetahui bahwa pemberian secara dini obat-obat tersebut pada pasien yang diduga terkena influenza A- H1N1 atau mempunyai gejala awal penyakit tersebut mengurangi risiko dan komplikasi.

Kualitas kesehatan pasien dengan penyakit yang parah juga meningkat. Pengalaman-pengalaman di lapangan tersebut kemudian mengabaikan pentingnya menjaga efektivitas obat.

Obat seringkali diberikan kepada pasien dengan kondisi tubuh baik dan gejala ringan yang diduga influenza A-H1N1. Padahal, pasien berkondisi tubuh baik yang datang dengan gejala ringan itu sebetulnya dapat pulih tanpa pengobatan.

Adapun anak-anak, wanita hamil, dan pasien dengan penyakit tertentu, seperti asma, diabetes, dan persoalan kekebalan tubuh, berpotensi penyakitnya menjadi semakin parah atau berujung kematian.

Risiko resistensi obat terutama tinggi terhadap orang berkekebalan tubuh lemah, yang sebelumnya pernah ditangani dengan menggunakan oseltamivir atau orang yang menggunakan antivirus sebagai prophylactic atau terapi pencegahan.

WHO mengimbau petugas kesehatan perlu menginvestigasi apakah telah terjadi resistensi. Jika terjadi resistensi, perlu diteliti sejauh mana resistensi terhadap obat itu telah menyebar.

Untuk negara berkembang

Koordinator Penanganan Kemunculan Variasi Flu Baru WHO, Dr David Nabarro, mengatakan, sejumlah negara maju setuju membagi vaksin influenza A-H1N1 mereka kepada negara berkembang.

Negara-negara berkembang sangat rentan terhadap influenza A-H1N1 karena tingginya angka penderita malaria, HIV/AIDS, dan tuberkulosis.

Produsen obat hanya dapat membuat vaksin A-H1N1 bagi separuh penduduk dunia per tahunnya. Dengan demikian, setiap negara harus membuat pilihan mengenai siapa penduduk yang akan mendapatkan vaksin itu.

Sebuah laporan hasil pertemuan di New York, Amerika Serikat, yang dipimpin Direktur Jenderal WHO Margaret Chan, menyebutkan, 85 negara berkembang akan benar-benar bergantung kepada donasi vaksin itu.

Negara-negara berkembang tersebut membutuhkan 1,48 miliar dollar AS per tahun untuk menghadapi pandemi H1N1, beberapa tahun ke depan. Sebagian besar dana itu akan digunakan untuk vaksin dan obat.

Sumber: KOMPAS
Baca Selengkapnya...

Menkes Serahkan Bantuan RS Lapangan dan Ambulans kepada Menteri Pertahanan

Jakarta - Depkes. Dalam rangka mendukung peran dan fungsi Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCB) TNI, Departemen Kesehatan RI menyerahkan bantuan berupa Rumah Sakit Lapangan dan Ambulans Bencana. Bantuan diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan RI Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp. JP (K) kepada Menteri Pertahanan dan Keamanan Prof. Dr. Juwono Sudarsono, MA pada hari Senin, 28 September 2009, di Jakarta untuk diteruskan ke Panglima ABRI dan selanjutnya ke Panglima Kostrad.
Baca Selengkapnya...

Lebaran? Jangan Lupa Jaga Pola Makan Anda

20 September 2009

JAKARTA, KOMPAS.com — Dari delapan departemen di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Cipto Mangkusumo (UGD-RSCM), biasanya departemen penyakit dalamlah yang paling sibuk saat memasuki H+2 Lebaran. Pasalnya, para penderita penyakit kronik tidak menjaga pola makannya saat merayakan Idul Fitri.

Demikian diungkap dr Gurmeet Singh, kepala jaga departemen penyakit dalam UGD-RSCM. "Hari ini sepi tapi besok biasanya kembali seperti biasa," katanya di ruang kerjanya, Minggu (20/9).

Penyakit kronik adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan, tetapi hanya bisa dikontrol. Yakni dengan mengontrol pola makan dan pola hidup yang bersangkutan. Yang termasuk jenis penyakit ini adalah kencing manis, ginjal, dan jantung. "Di saat Lebaran biasanya mereka merayakan kemenangan tapi tidak terkontrol. Seharusnya mereka kan membatasi konsumsi gula, air putih atau daging-daging yang berkolesterol tinggi," papar Singh.

Hari ini, ia melanjutkan, pasiennya hanya dua orang. Namun, besok diperkirakan akan kembali normal, yakni bisa mencapai 50-60 orang. Artinya ada 30-40 pasien yang stagnan, yang dirawat di selasar karena tidak kebagian kamar. "Untuk itu, kita berharap walaupun hari kemenangan, tolong jaga diri, jaga makannya. Jangan sampai besok 'mendarat' di sini," ujar Singh.

Sumber: KOMPAS
Baca Selengkapnya...

Ahli: Pekerja Penerbangan Mungkin Sebarkan H1n1

18 September 2009

Washington,(ANTARA News) - Pegawai perusahaan penerbangan yang melaporkan untuk bekerja dalam keadaan sakit sangat mungkin dibandingkan dengan penumpang yang sakit untuk menyebarkan infeksi seperti flu babi H1N1 di dalam pesawat. Pekerja yang memperoleh gaji rendah diperkirakan menimbulkan bahaya yang paling besar, kata seorang ahli di pemerintah AS, Kamis, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Dr. Michael Bell, ahli mengenai penyakit menular di U.S. Centers for Disease Control and Prevention, mengatakan awak penerbangan dan pegawai lain yang bergerak di seluruh pesawat dapat meninggalkan kuman di sejumlah permukaan, sementara penumpang yang sakit dapat lebih mungkin untuk tidak meninggalkan tempat duduk.

Namun ancaman terbesar dapat berasal dari kontraktor penerbangan yang mendapat bayaran rendah, seperti petugas kebersihan, jika gaji kecil dan keuntungan buruk membuat mereka kesulitan untuk cuti sakit.

"Orang itu mungkin sama efektifnya dalam menyebarkan infeksi seperti orang lain," kata Bell pada pertemuan yang ditaja oleh Dewan Penelitian Nasional, yang independen, mengenai peran yang dimainkan oleh bandar udara dan pesawat dalam penyebaran penyakit.

Para petugas kesehatan masyarakat meminta orang yang sakit tidak melakukan perjalanan dan berisiko menyebarkan infeksi ke orang lain dan menyarankan pekerja yang sakit untuk tinggal di rumah.

"Cara kami membantu pegawai agar tidak menjadi sumber penularan sangat rumit karena ada variasi seperti antara sumber yang dihadapi semua orang itu," kata Bell, yang juga adalah Wakil Direktur bagi Pemantauan Infeksi di CDC.

"Dengan staf kontrak yang dalam banyak hal merupakan bagian yang lebih besar daripada satuan kerja, itu menjadi rumit," katanya.

Masalah infeksi di dalam pesawat dan di bandar udara telah menjadi keprihatinan besar di Amerika Serikat, tempat para pejabat kesehatan masyarakat menghadapi lonjakan kasus flu babi H1N1, saat temperatur musim gugur lebih dingin menyelimuti Belaham Bumi Utara.

Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mendesak perusahaan penerbangan menekankan kesehatan pribadi di kalangan pekerja dan penumpang, terutama cuci-tangan, saat para pejabat kesehatan menunggu pengiriman pertama vaksin flu babi A/H1N1 akhir bulan ini.

Perusahaan penerbangan komersial memiliki saringan udara yang dapat memerangkap pathogen dan mencegahnya menyebar melalui sistem ventilasi pesawat tersebut.(*)

Sumber: ANTARA
Baca Selengkapnya...

Menkes: Lembaga Kerjasama Riset dengan AS Hanya Satu

New York (ANTARA News) - Pusat riset biomedis dan kesehatan masyarakat Indonesia-Amerika Serikat yang baru dibentuk pada Selasa (15/9) di Washington DC, akan menjadi satu-satunya lembaga kerjasama riset kesehatan antara kedua negara dan tidak mempekerjakan personil dari kalangan militer. Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari kepada ANTARA di New York, Kamis, mengatakan, pusat riset yang dinamai "Indonesia-United States Center for Biomedical and Public Health Research" itu akan diresmikan pada November 2009 dan mulai beroperasi pada Januari 2010.

Ia juga menyatakan, pusat riset itu menjadi lembaga satu-satunya yang secara legal mewakili kerjasama riset kesehatan Indonesia dan AS.

"Lembaga baru ini akan mewakili semua kerjasama riset kesehatan, terutama riset biomedis dan kesehatan publik. Selain itu, tidak akan ada lembaga lain," kata Menkes, ketika ditanya apakah tetap akan ada lembaga kerjasama riset lainnya untuk RI-AS selain "Indonesia-United States Center for Biomedical and Public Health Research".

Saat menjawab pertanyaan, Siti Fadilah menyatakan puas dengan terbentuknya lembaga kerjasama riset yang baru itu.

"Ya (puas), karena kerjasama yang ini benar-benar berdasarkan prinsip yang adil, setara dan transparan. Itu model kerjasama yang belum pernah ada sebelumnya," kata Menkes.

Kesepakatan pembentukan "Indonesia-United States Center for Biomedical and Public Health Research" itu dicapai saat Menteri Siti Fadillah Supari melakukan pertemuan dengan mitranya, Menteri Kesehatan AS Kathleen Sebelius, di Washington, Selasa.

Dalam pernyataan bersama, keduanya sepakat bahwa lembaga kerjasama baru itu akan berada "di bawah kepemimpinan ilmiah sipil".

Kepada ANTARA, Siti Fadillah mengatakan kedua negara memang sepakat bahwa lembaga tersebut hanya akan dipimpin oleh orang-orang dari kalangan sipil dan beranggotakan para peneliti sipil juga.

"Untuk lembaga baru ini, tidak akan ada hubungannya dengan militer," kata Menkes menegaskan.

Mengenai siapa pejabat dari Indonesia dan AS yang akan menjadi pemimpin serta berapa jumlah ilmuwan masing-masing dari kedua negara yang akan dipekerjakan di lembaga tersebut, Siti mengatakan hal itu sedang dalam proses penentuan.

"Siapa yang akan memimpin, berapa jumlah (anggotanya) dan rincian klausul kerjasama, sedang digodok dan akan siap pada November nanti menjelang diluncurkan," ujarnya.

Menurut Menkes, pusat riset biomedis dan kesehatan masyarakat Indonesia-AS itu akan berlokasi di Indonesia, yaitu di Pustlitbang Departemen Kesehatan.

Proses negosiasi bagi pembentukan lembaga itu sendiri, ungkap Menkes, dimulai pada bulan Mei 2009, menyusul diluncurkannya komitmen AS dan Indonesia untuk membangun kemitraan menyeluruh antara kedua negara.

Komitmen tersebut dicapai saat Menlu AS Hillary Clinton berkunjung ke Indonesia dan melakukan pertemuan dengan Menlu Hassan Wirajuda di Jakarta pada 18-19 Februari.(*)

Sumber: ANTARA
Baca Selengkapnya...

12 Orang Meninggal Akibat Banjir Bandang di Mandailing Natal

17 September 2009

Sumatera Utara, Depkes - Bencana banjir bandang yang terjadi di beberapa Desa Kab. Mandailing Natal, Sumatera Utara tanggal 15 September 2009 pukul 02.00 WIB, mengakibatkan korban jiwa sebanyak 12 orang meninggal dunia, 25 orang dinyatakan hilang, dan 2.000 KK mengungsi. Banjir dengan ketinggian air 2 meter tersebut melanda Desa Lubuk Kapundung 1 dan 2, Desa Tanggilang Hutarimbaru dan Desa Rantau Panjang, Desa Manuncang Selabaru, Kec. Muara Batang Gadis, Kab. Mandailing Natal.

Hal itu disampaikan dr. Rustam Pakaya, MPH Kepala Pusat Penanggulangan Krisis (PPK) Depkes tanggal 15 September 2009 pukul 12.00 WIB tentang perkembangan masalah kesehatan akibat banjir bandang di Kab. Mandailing Natal.

Menurut dr. Rustam, upaya yang telah dilakukan untuk membantu korban di lokasi bencana, mengirimkan tim kesehatan yang terdiri dari 1 dokter gigi, 1 dokter umum dan 4 perawat serta obat-obatan oleh Dinas Kesehatan Kab. Mandailing Natal. Bantuan juga diberikan PPK Regional Sumatera Utara yaitu mengirimkan tim kesehatan, tim Rapid Health Assessment (RHA) yang terdiri dari 3 dokter, 2 perawat, dan 1 sanitarian, serta membawa 50 buah kantong mayat, 60 koli MP-ASI, 1 paket obat banjir, dan 2 kaleng (30 Kg) kaporit. Sedangkan PPK Depkes mengirimkan staf yang akan bergabung dengan Tim dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Selain di Kab. Mandailing Natal, pada hari yang sama pukul 11.00 WIB bencana banjir juga terjadi di Desa Hilimbosi, Kec. Sitolu Ori, Kab. Nias Utara, Propinsi Sumatera Utara akibat luapan air sungai Sobu dengan ketinggian air 75 Cm.
Tidak ada korban jiwa dan korban luka, maupun korban hilang dalam bencana di Desa Hilimbosi. Namun, 450 jiwa (91 KK) mengungsi dan saat ini sudah pulang ke rumah masing-masing.

Permasalahan kesehatan sampai saat ini masih dapat diatasi oleh jajaran kesehatan setempat. Namun, seluruh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Dinas Kesehatan Provinsi serta PPK Regional dan PPK Depkes terus melakukan pemantauan di lokasi bencana. Jawa Timur
Tanggal 15 September pukul 04.00 WIB terjadi bencana tanah longsor di Dusun Iburojo, Desa Kaliulang Kec. Tempursari, Kab. Lumajang, Propinsi Jawa Timur. Bencana tanah longsor yang terjadi tidak mengakibatkan korban jiwa, korban luka dan korban hilang, serta pengungsian.

Namun akibat bencana tersebut, 1 unit rumah rusak total, 6 unit rumah rusak parah, 1 buah mushola dan 1 buah jembatan rusak.

Saat ini permasalahan kesehatan masih dapat diatasi oleh jajaran kesehatan setempat. Pemantauan juga tetap dilakukan oleh seluruh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Provinsi, PPK Regional dan PPK Depkes.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 021-30413700, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id, info@puskom.depkes.go.id, kontak@puskom.depkes.go.id.

Sumber: Depkes
Baca Selengkapnya...

UU Kesehatan Tidak Adil untuk Perempuan

16 September 2009

JAKARTA, KOMPAS.com - Undang-Undang Kesehatan dianggap tidak adil terhadap perempuan. Undang-Undang Kesehatan disahkan dalam rapat paripurna DPR, Senin, 14 September 2009. Demikian antara lain terungkap dalam jumpa pers yang digelar Yayasan Kesehatan Perempuan, Rabu (16/9), guna menyikapi disahkannya Undang-Undang Kesehatan. Yayasan Kesehatan Perempuan bersama sejumlah elemen masyarakat akan kembali mengkaji pasal-pasal yang potensial diuji material ke Mahkamah Konstitusi dan mengawal perumusan peraturan pemerintah turunan perundangan itu.

Ketua Yayasan Kesehatan Perempuan, Ninuk Widyantoro mengatakan, dalam praktiknya nanti, tidak semua perempuan terlayani pilihan aborsi yang aman bagi seluruh perempuan tidak akan terfasilitasi. Pengaturan tentang aborsi dalam UU Kesehatan menegaskan posisi Indonesia yang melarang aborsi aman dengan pengecualian kasus-kasus tertentu yaitu korban perkosaan dan kondisi kedaruratan medis.

Realitas dalam masyarakat seperti terjadinya incest, remaja hamil di luar nikah, dan keterpaksaan aborsi karena tekanan ekonomi terabaikan. Padahal, penghentian kehamilan yang tidak diinginkan sudah terjadi mulai yang dilakukan sendiri oleh perempuan maupun di tempat aborsi tidak aman.

Seharusnya undang-undang tidak diskriminatif. Setiap orang mempunyai hak sama atas pelayanan kesehatan aman, ujarnya. Pengaturan aborsi aman bukan berarti mendorong aborsi melainkan memberikan pilihan bagi perempuan untuk memutuskan. Jika ada tempat aborsi aman dilengkapi konseling, perempuan dapat memutuskan melanjutkan kehamilannya atau tidak dengan informasi dan persiapan lebih baik. Kalau keputusannya tidak melanjutkan kehamilan, perlu ada tempat aborsi aman.

"Ketidakadilan lainnya ialah persoalan sanksi bagi orang yang sengaja melakukan aborsi yakni penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak Rp 1 miliar. Perempuan kembali harus menanggung hukuman. Sedangkan, pria yang berhubungan dengan perempuan tersebut terlepas dari beban," ujar Ninuk.

Sumber: KOMPAS
Baca Selengkapnya...

Rumah Sakit Diminta Siaga Selama Lebaran

MEDAN, KOMPAS.com - Rumah sakit di Sumut terutama yang berada di daerah-daerah jalur arus mudik diminta tetap siaga penuh pada saat tingginya arus mudik maupun ketika libur Lebaran. Ketua Persatuan Rumah Sakit (Persi) Indonesia cabang Sumatera Utara, Sjahrial R Anas, di Medan, Selasa, mengatakan, pada saat arus mudik diperkirakan banyak terjadi kecelakaan lalu lintas seperti sepeda motor dan mobil.

Untuk itu setiap rumah sakit yang berada di jalur perlintasan arus mudik harus siaga penuh mengantisipasi hal tersebut, karena peristiwa kecelakaan tidak dapat diduga sama sekali.

Namun jangan hanya siaga saja kalau tenaga dokter juga tidak tersedia."Jangan sampai pelayanan kepada pasien terabaikan dan tidak terpenuhi karena tugas dokter memang melayani pasien.Unit pelayanan, seperti IGD harus tetap berjalan tetap berjalan," katanya.

Intinya rumah sakit harus siaga 24 jam terutama pada saat-saat puncak arus mudik, begitu juga pada saat Lebaran karena biasanya usai puasa ada saja pasien yang masuk rumah sakit baik karena kecelakaan, salah makan, maupun alergi, katanya.

"Kalau kami menerima temuan atau laporan, nanti akan kami sikapi. Sebab, setiap rumah sakit memang memiliki standar pelayanan sendiri dan aturan saat libur Lebaran nanti," jelasnya.

Hal yang sama juga dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Chandra Syafei.Menurut dia, pihaknya telah mengintruksikan kepada pimpinan puskesmas yang ada di daerah-daerah untuk siaga penuh selama tingginya arus mudik dan libur Lebaran.

Selain itu, dinas kesehatan di daerah-daerah daerah juga diminta untuk menempatkan petugas paramedis dan dokter di sejumlah posko pada arus mudik dan balik Lebaran tahun ini.

"Puskemas harus siaga penuh selama 24 jam guna mengantisipasi tingginya kecelakaan lalu lintas.Kami juga telah minta kepada seluruh kepala puskemas yang ada di daerah-daerah terutama yang fasilitas rawat inap untuk tetap buka meski libur Lebaran demi memaksimalkan pelayanan bagi warga yang menderita sakit,"katanya.

Sumber: KOMPAS
Baca Selengkapnya...

Penderita HIV/AIDS di Kota Jambi Terus Bertambah

Jambi (ANTARA News) - Penderita penyakit HIV/AIDS selama kurun waktu sembilan tahun di Kota Jambi terus bertambah, kata Pjs Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi Sahlian Lubis, Selasa. Sejak tahun 1999 hingga Mei 2009 jumlah penderita HIV di Jambi tercatat 218 orang, sedangkan penderita AIDS sebanyak 122 orang, dan berdasarkan data, fluktuasinya hampir setiap tahun penderitanya terus bertambah, katanya saat menghadiri pertemuan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA).

Ia mengatakan, salah satu penyebab meningkatnya penderita AIDS antara lain meningkatnya kebebasan berhubungan antara lawan jenis dan tingkat pengetahuan masyarakat akan hubungan seksual juga masih rendah.

"Kebanyakan kasus yang terjadi akibat kurangnya pengetahuan akan kesehatan dalam hubungan seksual. Masyarakat khususnya kaum muda juga mengalami kebebasan dalam berhubungan seksual," tuturnya.

Syahlian memperkirakan jumlah penderita virus HIV/AIDS di Kota Jambi bisa saja terus bertambah, jika pola kehidupan dan pengetahuan masyarakat akan kehidupan seksual masih rendah.

Hal tersebut juga bisa diakibatkan keengganan masyarakat dalam memeriksakan kesehatan jika sewaktu-waktu mengalami gangguan kesehatan tubuh.

Untuk menekan jumlah penderita HIV/AIDS, pihaknya telah seringkali memberikan sosialisasi akan pentingnya hidup sehat, khususnya dalam hal hubungan seksual, sebab, paling banyak penyebaran HIV/AIDS ditimbulkan melalui hubungan seksual.

"Salah satu cara aman adalah menggunakan kondom, namun yang paling aman dan penting setia terhadap pasangan," katanya.

Menurut dia, HIV/AIDS ataupun virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu.

Penularannya dapat terjadi melalui hubungan intim, transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.

"Obat HIV/AIDS hingga kini belum ditemukan. Untuk itu penting bagi kita tahu apa sebenarnya HIV/AIDS serta bagaimana pencegahannya," tuturnya.

Ia berharap masyarakat waspada dan benar-benar tahu bagaimana pencegahannya, khususnya bagi kalangan muda, sebab sebagian besar penderitanya kaum muda dalam masa produktif.(*)

SUmber: ANTARA
Baca Selengkapnya...

30 Bidan Desa Sarolangun Dapat Bantuan Motor

Jambi (ANTARA News) - Sedikitnya 30 bidan desa di Kabupaten Sarolangun, Jambi, mendapat bantuan sepeda motor jenis bebek, terutama untuk bidan yang tinggal di desa terpencil dan sangat terpencil. Sepeda motor yang diberikan tersebut merupakan bantuan dari Pemkab Sarolangun melalui Dinas Kesehatan setempat, dan akan diserahkan usai Idul Fitri, kata Pjs Kepala Dinas Kesehatan Sarolangun H Adnan Se, Mkes ketika dihubungi di Sarolangun, Selasa.

Kendaraan itu diberikan untuk kelancaran operasioanal para bidan, karena bertugas di daerah terpencil yang jauh dari pusat ibukota kabupaten dan ibukota kecamatan.

Adnan berharap kendaraan roda dua ini bisa memperlancar akses para bidan desa untuk membantu warga yang membutuhkan pelayanan kesehatan, sehingga bisa meningkatkan kehidupan sehat bagi masyarakat Sarolangun.

Sementara itu, beberapa bidan desa yang akan mendapat bantuan sepeda motor dari Pemkab Sarolangun itu, mengakui sangat terbantu sekali, apalagi persoalan transportasi sering menjadi kendala untuk menjangkau rumah penduduk yang jauh dari Puskesmas Pembantu (Postu).

"Kami sangat terbantu sekali dengan adanya bantuan sepeda motor. Ini merupakan perhatian Pemkab Sarolangun untuk memperlancar tugas-tugas kami," kata Siti salah seorang bidan desa.(*)

Sumber: ANTARA
Baca Selengkapnya...

Kesiapsiagaan Kesehatan Hadapi Arus Mudik Lebaran 1430H/2009

Jakarta, Depkes - Berkaitan dengan Hari Raya Idul Fitri 1430H/2009, penduduk yang melaksanakan mudik diperkirakan mencapai 10 juta orang. Lebih dari 80% menggunakan angkutan darat (bus, kereta api dan kendaraan pribadi), selebihnya menggunakan angkutan laut dan udara. Kondisi tersebut menyebabkan terjadi penumpukan penumpang di bandara, pelabuhan dan terminal serta penumpukan pemudik di sepanjang jalan raya terutama di Jawa, sehingga diperlukan pelayanan kesehatan.

Untuk melayani pemudik yang menggunakan angkutan laut dan udara, setiap Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang merupakan UPT Depkes di daerah menyiapkan pos-pos kesehatan di terminal pelabuhan dan bandara sesuai jadwal keberangkatan kapal dan pesawat, ujar Dirjen P2PL Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P., MARS tentang kesiapsiagaan kesehatan menghadapi Arus Mudik Lebaran tahun 1430 H/2009.

Ditambahkan, untuk mencegah terjadinya penularan penyakit melalui makanan Dirjen P2PL Depkes juga menginstruksikan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) dan KKP berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat melakukan pemeriksaan sampel makanan di rumah-rumah makan yang berada di terminal, stasiun kereta api, pelabuhan laut dan bandara serta rumah makan yang menjadi tempat pemberhentian pemudik.

Menurut Prof. Tjandra, Depkes juga menyiagakan Posko Lebaran 1430H/2009 di Ditjen P2PL Depkes dengan nomor telp. (021) 4257125 dan fax (021) 42877588. Apabila terjadi bencana selama mudik lebaran, Posko ini akan berkoordinasi dengan Posko bencana Pusat Penanggulangan Krisis Depkes.

Untuk sinkronisasi kesiapsiagaan di lapangan, Ditjen P2PL Depkes telah melakukan rapat koordinasi dengan internal Depkes maupun dengan sektor terkait seperti Departemen Perhubungan dan Pusdokkes Polri, ujar Prof. Tjandra.

Selain itu, Dirjen P2PL juga mengirimkan surat edaran kepada gubernur di 8 provinsi agar menginstruksikan Kepala Dinas Kesehatan untuk menyiapkan Rumah Sakit dan Puskesmas, membentuk Pos-pos Kesehatan; pengawasan sanitasi makanan dan pengamatan penyakit potensi KLB (kejadian luar biasa).

Ditambahkan, untuk melayani pemudik yang menggunakan jalur darat telah dikoordinasikan dengan Dinkes Provinsi dan Kabupaten/Kota yang menyiapkan sekitar 700 pos kesehatan di sepanjang jalur mudik di Lampung, P.Jawa dan Bali. Puskesmas dan RS di jalur mudik telah disiapkan oleh Dinas Kesehatan masing-masing dengan pelayanan emergency dan rujukan. Informasi letak pos-pos kesehatan sudah tercantum dalam peta mudik yang diterbitkan Ditjen Perhubungan Darat Dephub, ujar Prof. Tandra.

Waktu kesiapsiagaan di Pos-pos kesehatan dan Puskesmas serta bandara adalah H-7 sampai dengan H+7. Sedangkan di pelabuhan laut mulai H-14 sampai dengan H+14 karena penumpang kapal melakukan perjalanan lebih awal dan sebaliknya pulang paling akhir.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 021-30413700, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id, info@puskom.depkes.go.id, kontak@puskom.depkes.go.id.

Sumber: Depkes
Baca Selengkapnya...

Depkes Dirikan RS Lapangan untuk Korban Gempa Tasikmalaya

Jakarta, Depkes - Untuk menanggulangi permasalahan kesehatan akibat gempa di Tasikmalaya, Depkes telah melakukan beberapa upaya yaitu dengan mendirikan RS Lapangan di Kec. Pengalengan Kab. Bandung sejak tanggal 8 September 2009. Selain itu, mendistribusikan 7 ton MP-ASI untuk Dinkes Provinsi Jawa Barat serta Dinkes Provinsi Jawa Tengah, 10 ton obat-obatan dan bahan habis pakai, memberikan 100 vial ATS 1500 IU, mengirimkan tim RHA, tim kesehatan, tim surveilans, tim kesehatan psikososial. Memberikan 25 kantong mayat, 90 kg Kaporit, 24 botol air rahmat dan 2 dos lem lalat untuk Kab. Cianjur. Memberikan 20 veltbed untuk Kab. Tasikmalaya, 500 PAC, 500 polybag, 10 dos air rahmat, dan 2 dos lem lalat untuk Dinkes Kab. Garut. Untuk Dinkes Kab. Ciamis diberikan bantuan 500 PAC, 90 kg tawas, 36 botol air rahmat, 2 dos lem lalat dan mengirimkan 1000 lembar kelambu untuk Dinkes Provinsi Jawa Barat.

Selain itu, Depkes juga memberikan bantuan biaya operasional sebesar Rp. 300 Juta.
Hal itu disampaikan Kepala Pusat Penanggulangan Krisis (PPK) Depkes dr. Rustam Pakaya, MPH tentang perkembangan permasalahan kesehatan akibat gempa Tasikmalaya tanggal 14 September 2009 pukul 16.00 WIB.

Menurut dr. Rustam, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa Tasikmalaya sebanyak 80 orang yaitu 79 orang di Propinsi Jawa Barat dan 1 orang di DKI Jakarta. 27 orang dinyatakan hilang di Kab. Cianjur, 370 orang luka berat yaitu 364 orang di Provinsi Jawa Barat dan 6 orang di Provinsi DKI Jakarta. Jumlah korban luka ringan sebanyak 1.098 orang yaitu 1.060 orang di Provinsi Jawa Barat dan 38 orang di DKI Jakarta. Korban yang masih dirawat inap rumah sakit sebanyak 20 orang di Provinsi Jawa Barat. Sedangkan jumlah korban rawat jalan di Pos kesehatan di 5 Kabupaten sebanyak 29.856 orang.

dr. Rustam menambahkan, upaya penanggulangan masalah kesehatan yang dilakukan oleh Dinkes Propinsi Jawa Barat yaitu melakukan evakuasi korban, memberikan pelayanan kesehatan rawat inap, rawat jalan di 101 Pos Kesehatan, mendistribusikan 27 paket obat bencana dan melakukan pemantauan di lokasi bencana.

Sedangkan Dinkes Provinsi DKI Jakarta selain melakukan evakuasi korban juga memberikan pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap di 9 Rumah Sakit dan melakukan pemantauan di lokasi bencana. RSUP Hasan Sadikin Bandung mengirimkan tim bantuan kesehatan yaitu Tim I sebanyak 30 orang (spesialis bedah dan perawat), dan Tim II sebanyak 20 orang (spesialis anak dan perawat).

Selain itu, Dinkes Provinsi Jawa Tengah juga mengirimkan 50 dos MP-ASI biskuit, 30 kotak hygine kit, obat-obatan, kaporit dan PAC ke Dinkes Kab. Cilacap, penyediaan air bersih oleh PDAM, memberikan pelayanan kesehatan di Pos Kesehatan dan mengoperasionalkan water purifier untuk back up air bersih di Kec. Kedungreja.
Permasalahan kesehatan sampai saat ini masih dapat diatasi oleh jajaran kesehatan setempat. Namun, pemantauan tetap dilakukan oleh seluruh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Dinas Kesehatan Provinsi yang mengalami kejadian gempa bumi tektonik serta Pusat Penanggulangan Krisis Depkes.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 021-30413700, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id, info@puskom.depkes.go.id, kontak@puskom.depkes.go.id.

Sumber: Depkes
Baca Selengkapnya...

Indonesia – Amerika Serikat Sepakati Kerangka Baru Kerja Sama Bidang Kesehatan

Washington D.C., Depkes – Menteri Kesehatan RI Dr. dr. Siti Fadilah Supari Sp.Jp(K) dan Sekretaris Kementerian Kesehatan dan Pelayanan Kema-nusiaan AS Kathleen Sebelius hari ini menyepakati kerjasama di bidang kesehatan dan pembentukan sebuah Pusat Riset Biomedis dan Kesehatan Publik Indonesia-Amerika Serikat (Indonesia-United State Center for Biomedical and Public Health Research).

Kesepakatan bersejarah ini diraih pada pertemuan antara Menkes Siti Fadilah dengan Menteri Kathleen Sebelius dan delegasi masing-masing negara di kantor Departemen Kesehatan dan Pelayanan Kemanusiaan AS di Washington, D.C. Delegasi Departemen Kesehatan RI yang dipimpin Menteri Kesehatan RI Siti Fadilah Supari beranggotakan diplomat senior, Dr. Makarim Wibisono, Direktur Jenderal P2PL Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM&H, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Prof. Dr. Agus Purwadianto, S.H, M.Si, Sp.F(K), dan Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Kesehatan Publik, Dr. Widjaja Lukito, Ph.D., Sp. G.K.

Pertemuan tersebut adalah sebuah langkah maju menuju terwujudnya kolaborasi antar Departemen Kesehatan RI dan AS yang menjadi elemen penting untuk meningkatkan pertukaran ilmiah, transfer teknologi, pengembangan sumber daya manusia, program riset dan kesehatan publik yang lebih intensif terhadap penyakit-penyakit yang menjadi prioritas utama dunia.

“Departemen Kesehatan RI dan Departemen Kesehatan dan Pelayanan Kemanusiaan AS berencana untuk meningkatkan kerja sama di bidang kesehatan dalam kerangka sebuah kemitraan yang menyeluruh antara Republik Indonesia dan Amerika Serikat. Kerangka kerja sama baru ini akan fokus pada riset dan program pelatihan dasar klinis dan kesehatan publik. Kami berharap adanya perbaikan dan perluasan aset riset biomedis dan kesehatan publik antar kedua negara dan di tingkat regional dengan kepemimpinan dan keterlibatan para ilmuwan sipil kedua negara,” demikian pernyataan bersama Menteri Siti Fadilah dan Menteri Kathleen Sebelius.

Lebih lanjut, pernyataan bersama ini menyebutkan kedua pihak telah sepakat untuk membentuk Pusat Riset Biomedis dan Kesehatan Publik Indonesia – Amerika Serikat yang baru dan akan dikelola oleh para ilmuwan sipil kedua negara.

Kerangka baru kerja sama ini mengawali sejarah baru kerja sama di bidang kesehatan antar kedua negara yang sebelumnya dilaksanakan antara Departemen Kesehatan dan Angkatan Laut AS.

Pernyataan tersebut juga menegaskan bahwa “Kedua negara berharap kerja sama ini dapat bermanfaat dan berlangsung jangka panjang dengan mengedepankan prinsip saling hormat-menghormati dan transparansi.”

Untuk menindaklanjuti kemitraan ini, kedua negara berencana untuk mengadakan Pertemuan Pejabat Senior Pemerintahan setiap tahun dan konsultasi tingkat menteri secara berkala.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 021-30413700, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id, info@puskom.depkes.go.id, kontak@puskom.depkes.go.id.

Sumber: Depkes
Baca Selengkapnya...

RUU Kesehatan Disahkan

15 September 2009

JAKARTA, KOMPAS.com — Terlepas dari berbagai kontroversinya, Dewan Perwakilan Rakyat akhirnya mengesahkan Rancangan Undang-Undang Kesehatan dalam sidang paripurna, Senin (14/9), atau sehari lebih cepat dari rencana. UU Kesehatan yang baru ini merupakan pengganti Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. Menurut Ketua Komisi IX dr Ribka Tjiptaning, yang juga Ketua Panitia Khusus Komisi IX untuk pembahasan RUU Kesehatan, kalau RUU Kesehatan sebagai payung hukum sudah diselesaikan, DPR bisa menyelesaikan perundangan lain yang terkait, seperti RUU Rumah Sakit.

Pengesahan RUU Kesehatan yang pembahasannya berlangsung tujuh tahun melalui dua periode pergantian anggota DPR itu berlangsung tak lebih dari 40 menit, setelah sidang paripurna mengesahkan RUU Narkotika. Selain itu, DPR juga mengesahkan RUU Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan RUU tentang Keimigrasian.

Sidang yang seharusnya mulai pukul 10.00 mundur sampai pukul 11.45 setelah memenuhi kuorum, dengan kehadiran 277 anggota DPR dari jumlah 550.

Rumit

Menurut Ribka, dalam Rapat Kerja Komisi IX dengan Menteri Kesehatan terkait pembahasan RUU Kesehatan (10/9), 8 fraksi menerima RUU Kesehatan, 1 fraksi, yakni Partai Bintang Reformasi (PBR), menerima dengan catatan, sementara Partai Damai Sejahtera (PDS) menolak, keduanya terkait dengan pasal-pasal mengenai kesehatan reproduksi, khususnya aborsi.

Dalam sidang pleno, PDS akhirnya menerima RUU Kesehatan. Namun, terkait dengan aborsi, PDS hanya menerima Pasal 75 (2a), yang mengatur indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia dini kehamilan, baik yang mengancam nyawa ibu dan/atau janin. Senada dengan itu, PBR memberi catatan yang menolak aborsi untuk kehamilan akibat pemerkosaan, dengan menggunakan alasan hak hidup untuk janin.

”Pasal-pasal tentang aborsi sangat rumit dan penuh kontroversi,” ujar dr Mariani Akib Baramuli dari Fraksi Partai Golkar, seusai pengesahan, ”Yang tertera dalam RUU itu adalah kompromi yang paling mungkin.”

Hal senada disampaikan anggota Komisi IX, Tuti Indarsih Loekman Soetrino dari Fraksi Partai Amanat Nasional. ”Kalau menolak RUU Kesehatan karena soal aborsi, berarti juga menolak semua isi RUU, termasuk pasal-pasal yang menguntungkan masyarakat,” ujarnya.

Menurut Koordinator Jaringan Kerja Program Legislasi Nasional Pro-Perempuan (JKP3) Ratna Batara Munti, teks final dari RUU memang mengakomodasi masukan dari organisasi nonpemerintah, khususnya tentang konseling dalam pasal yang menyangkut aborsi. Besar sanksi juga sudah jauh berkurang. Namun, teks final itu tetap mendiskriminasi hak atas pelayanan kesehatan reproduksi atas dasar moral.

Poin-poin penting

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Andi Mattalatta yang membacakan pidato Presiden memaparkan beberapa poin penting dalam RUU Kesehatan, terkait dengan pembiayaan kesehatan dan ketentuan aborsi yang menyebut dengan jelas istilah ”aborsi”, bukan ”tindakan medis”, seperti dalam UU Kesehatan sebelumnya. UU ini juga memberi wewenang kepada pemerintah untuk mengendalikan harga obat esensi dan obat generik agar harganya terjangkau oleh masyarakat miskin.

Andi juga mengatakan, sumber pembiayaan kesehatan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebesar 5 persen serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 10 persen. UU Kesehatan menegaskan, hak bayi untuk memperoleh ASI eksklusif selama enam bulan.

Dr Ribka mengingatkan, terdapat 11 peraturan pemerintah dan 10 peraturan presiden terkait dengan Sistem Jaminan Sosial Nasional yang belum dilaksanakan. (MH/INE)

Sumber: KOMPAS
Baca Selengkapnya...

Liga Eropa Gunakan Lima Wasit

Zurich, (ANTARA News) - Sepak bola akan mengalami salah satu perubahan paling radikal pekan ini ketika pertandingan tahap grup Liga Eropa dimulai dengan menggunakan tim wasit yang terdiri atas lima orang. Kompetisi yang sebelumnya bernama Piala UEFA itu akan mendapat asisten wasit tambahan yang menjalankan tugasnya di sisi setiap gawang untuk membantu mengawasi apakah para pemain melakukan "diving" di kotak penalti dan melakukan kesalahan di daerah itu dan juga menetapkan bahwa telah melalui garis gawang, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Sistem tersebut akan dijalankan di 24 pertandingan mulai Kamis, dengan mempertandingkan tim-tim seperti Ajax Amsterdam, Valencia, AS Roma, Panathinaikos, PSV Eindhoven, dan Sporting Lisbon.

Para ofisial berharap sistem tersebut dapat mengurangi jumlah kesalahan keputusan wasit -- yang sering diekspos secara terang-terangan dalam tayangan ulang televisi -- tanpa menggunakan teknologi video.

Presiden UEFA Michel Platini dan Presiden FIFA Sepp Blatter adalah penentang keras teknologi, kecuali mikropon dan "headsets" yang digunakan ofisial pertandingan untuk berkomunikasi satu dengan lainnnya.

"Segala sesuatunya belum membaik dalam perwasitan selama lebih dari 100 tahun. Saya menentang teknologi video karena hal itu akan mempermalukan orang dalam pertandingan, tetapi sistem ini akan membantu wasit mengambil keputusan yang benar," kata Platini bulan lalu.

"Ini dapat menjadi perubahan paling signifikan dalam pertandingan selama lebih dari 100 tahun."

Perubahan peraturan besar terjadi tahun 1992 ketika para penjaga gawang dilarang menangkap bola hasil operan rekan satu timnya, sehubungan dengan adanya kecaman terhadap permainan negatif di Piala Dunia di Italia dua tahun sebelumnya.

Percobaan Brasil

Sembilan tahun lalu suatu percobaan dilakukan di Kejuaraan Paulista, Brasil, dimana dua wasit pertandingan -- yang masing-masing bertanggung jawab atas setengah lapangan -- memimpin pertandingan dengan tanggung jawab yang sama.

Tetapi, badan sepak bola dunia, FIFA, memutuskan untuk menentang penggunaan sistem itu.

Percobaan terakhir pertama dicoba dalam turnamen UEFA U-19 tahun lalu.

Bulan Februari, badan pembuat undang-undang Dewan Persatuan Sepak Bola Internasional (IFAB) mengatakan percobaan itu dapat dilanjutkan pada tingkat profesional.

Asisten wasit tambahan itu akan ditempatkan di sisi tiang gawang yang paling dekat dengan penjaga garis, tetapi tidak memegang bendera.

Mereka pada umumnya akan tetap berada di belakang gawang , tetapi mungkin masuk ke daerah penalti untuk mengikuti jalannya pertandingan bila bola berada di sisi lainnya lapangan tersebut.

Di Liga Eropa, mereka akan berasal dari negara yang sama dengan tiga ofisial lainnya.

Para ahli teknis yang ditunjuk IFAB akan memantau penampilan para wasit itu untuk menilai sistem baru tersebut dan menetapkan apakah mereka meningkatkan kontro mereka pada pertandingan tersebut.

Pelatih Manchester United Alex Ferguson mengatakan dalam forum pelatihan baru-baru ini bahwa para ofisial tambahan itu juga akan membantu dalam suatu serangan balasan.

"Dengan kecepatan para pemain sekarang ini, tidak mungkin bagi wasit untuk terus mengikutinya," katanya. "Ini merupakan kemajuan dan kemajuan penting," katanya.(*)

Sumber: ANTARA
Baca Selengkapnya...

 
 
 
 
Copyright © MF Nurhuda Y