Tiada Hari Tanpa Buah

06 July 2009

KOMPAS.com — Buah merupakan salah satu unsur makanan yang dianjurkan dalam pola makan empat sehat lima sempurna. Sayangnya, bagi sebagian besar masyarakat, buah masih menjadi kebutuhan sekunder di bawah makanan pokok.

Sebagai salah satu penghasil buah di dunia, konsumsi buah di negeri ini tergolong rendah. Menurut data dari Departemen Pertanian Indonesia, konsumsi buah di Indonesia tahun ini diperkirakan mencapai 37,5 kg/kapita per tahun. Pemerintah sendiri menargetkan konsumsi buah di tahun 2010 sebesar 73 kg/kapita per tahun.

Berbeda dengan makanan lain, seperti lemak atau protein, yang asupannya harus dibatasi, kita boleh mengonsumsi buah sesering mungkin. Menurut ahli gizi klinik dr Samuel Oetoro, buah mengandung banyak sekali vitamin, serat, serta antioksidan yang diperlukan oleh tubuh.

"Tidak ada batasan dalam mengonsumsi buah, sepanjang waktu juga boleh," katanya dalam acara Hari Buah Internasional yang digagas oleh Buavita di Jakarta, Rabu (1/7).

Menurut Samuel, bahan makanan yang berasal dari alam, seperti buah dan sayuran, tidak ada yang kandungan nutrisinya sempurna. Masing-masing memiliki keunggulan, misalnya saja kalsium yang bisa didapat dari jeruk atau kalium dari mangga. Padahal, tubuh kita setiap hari memerlukan berbagai jenis nutrisi. "Jadi kita butuh berbagai variasi buah," kata dokter dari Semanggi Clinic ini.

Untuk mencegah pembentukan plak di pembuluh darah, minimal kita membutuhkan 250 mg antioksidan. Jumlah tersebut bisa didapat dari konsumsi lima jenis buah. Sedangkan untuk menahan laju penuaan, tubuh kita memerlukan 500 mg antioksidan yang didapat dari 10 jenis buah-buahan. "Kalau sekadar untuk sehat saja sih 60 mg atau satu buah jeruk setiap hari," kata Samuel.

Pada kondisi tertentu, misalnya untuk pemulihan dari sakit, Samuel menyarankan untuk mengonsumsi buah yang memiliki efek meningkatkan imunitas tubuh, seperti jambu biji, tomat, kiwi, atau stroberi. Sedangkan untuk meningkatkan gula darah dengan cepat, konsumsi buah yang mengandung banyak air, seperti pepaya, semangka, dan apel.

"Untuk menjaga stamina selama berpuasa, konsumsi buah setelah sahur dan jus buah yang kaya serat setelah berbuka," katanya. Dalam menyajikan jus buah, Samuel menyarankan untuk tidak memakai gula. "Buah sendiri sudah mengandung gula, jadi tak perlu ditambah gula lagi," ujarnya.

Mengenai harga buah yang relatif mahal, sebenarnya kita bisa memilih buah-buahan lokal, seperti pepaya, jambu air, kedondong, pisang atau jeruk, yang harganya lebih murah. Bahkan, buah jamblang atau duwet (syzygium cumini) memiliki kandungan anti-oksidan yang sangat tinggi, tak kalah dengan blueberry.

Sumber: KOMPAS

0 komentar:

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungannya...
Untuk berkomentar, ketik di sini, nanti akan kami moderasi komentar Anda.

 
 
 
 
Copyright © MF Nurhuda Y