24 November 2009
Kupang (ANTARA News) - Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, Dr. Dominggus Sarambu mengatakan, 98 persen penularan HIV/AIDS di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) berasal dari hubungan seksual.
"Kalau di Jawa penularan lebih banyak melalui jarum suntik, namun di Kupang 98 persen melalui hubungan seksual," kata Dr. Sarambu di Kupang, Senin.
Jumlah kasus HIV/AIDS di Kupang sejak 2000-2009 terus mengalami peningkatan. Total jumlah kasus HIV/AIDS di Kupang pada 2009 mencapai 184 kasus, sedangkan pada 2008 sebanyak 52 kasus.
Guna meminimalisir meningkatnya kasus HIV/AIDS di Kota Kupang, katanya, Pemerintah Kota telah menyiapkan sarana pelayanan kesehatan untuk program Ifeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV/AIDS.
Sarana yang disiapkan, yakni puskesmas rawat jalan sebanyak 10 buah, puskesmas rawat inap sebanyak dua buah, puskesmas pembantu (pustu) sebanyak 31 unit, Rumah Sakit (RS) sebanyak tiga unit dan satu unit rumah sakit swasta.
Selain itu, Pemkot Kupang juga menyedia sarana penunjang, yakni klinik VCT sebanyak tiga klinik, klinik IMS sebanyak tiga klinik serta klinik yang disiapkan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sebanyak dua buah, dari PKBI dan Yayasan Tanpa Batas (YTB).
"Lokasi konsentrasi untuk meminimalisir kasus HIV/AIDS, lanjutnya, yakni lokalisasi karang dempel (KD), pijat tradisional (Pitrad), karoeke dan hotel," katanya.
Kendala dalam meminimalisir penyebaran virus HIV/AIDS di Kupang, yakni kasus ini terus meningkat, penularan HIV/AIDS sangat cepat dengan wilayah penularan yang semakin luas.
Selain itu, masyarakat belum sepenuhnya mengetahui proses penularan dan HIV/AIDS dan akibatnya. "Penularan HIV/AIDS melalui seks bebas dan jarum suntik semakin meningkat," katanya.
Dia mengatakan, Pemkot telah mengeluarkan berbagai kebijakan dan anggaran untuk mendukung pengurangan angka HIV/AIDS di Kupang.
Pada 2008 lalu, lanjutnya, Pemkot Kupang mengalokasikan anggaran sebesar Rp460 juta dan 2009 dialokasikan sebesar Rp400 juta bagi Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD).
"Diharapkan dana tersebut bisa mengurangi angka penderita HIV/AIDS di Kupang," katanya.(*)
Sumber: ANTARA
My Blog List
Followers
KOMPAS.com
detiknews - detiknews
ANTARA - Berita Terkini
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
3 komentar:
Ini menunjukkan bahwasanya kampanye HIV/AIDS selam ini masih belum dikatakan cukup berhasil dan merata terutama didaerah-daerah yang berada di luar pulau jawa.
Kenapa ya meraka kok masih belum sadar. Apa meraka tidak tau kalau HIV/AIDS masih belum ditemukan obatnya...
Untuk mencegah meningkatnya kasus HIV/AIDS perlu tindakan yang tegas dengan menertibkan tempat-tempat yang berbau porstitusi, jangan hanya obekyeknya yang ditindak tapi juga subyeknya. Sudah cukup pemerintah dan lembaga-lembaga yang terkait untuk kamapanye dan sosialisasi penyakit HIV/AIDS dan bahayanya, tapi mereka masih tidak mengindahkan.
Post a Comment
Terimakasih atas kunjungannya...
Untuk berkomentar, ketik di sini, nanti akan kami moderasi komentar Anda.