Menkes Kukuhkan Dasipena Sulawesi Utara

20 November 2009

Jakarta - Depkes. Menteri Kesehatan dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr. PH mengukuhkan 1.500 Pemuda Siaga Peduli Bencana (DASIPENA) Pusat Penanggulangan Krisis (PPK) Regional Sulawesi Utara di Gedung Convention Center, Manado (17/11). Pengukuhan ini bersamaan dengan perayaan Hari Kesehatan Nasional ke-45.

Hadir dalam acara ini Gubernur Provinsi Sulawesi Utara Drs. S.H. Sarundajang, anggota DPR Komisi IX Vanda Sarundajang, pejabat eselon II Depkes, Bupati/Walikota di Sulawesi Utara, para Rektor Universitas, serta para Pemuka Agama dan Tokoh Masyarakat Sulawesi Utara. Pengukuhan DASIPENA ini merupakan pengukuhan yang kedelapan setelah PPK Regional Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Bali, Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan Selatan serta DKI Jakarta. PPK Regional Sulawesi Utara memiliki daerah layanan yang mencakup provinsi Gorontalo, Maluku Utara, dan provinsi Sulawesi Utara.

Dalam sambutannya Menkes menyatakan, Indonesia merupakan negara yang rawan bencana, termasuk Sulawesi Utara. Menurut data PPK menunjukkan, pada tahun 2009, sudah terjadi beberapa bencana di Provinsi Sulut seperti banjir di Kota Manado (12/1) dan di Kabupaten Bolaang Mongondow (30/6). Banjir dan tanah longsor di Kabupaten Sangihe (15/1), serta gempa bumi tektonik di Kabupaten Talaud (12/2). Gempa bumi tektonik sebesar 7,4 SR di Kabupaten Sangihe dan Kota Manado. Korban luka berat akibat gempa sebanyak 10 orang, sementara korban luka ringan 32 orang. Korban meninggal akibat gempa ini sebanyak 1 orang, sementara pengungsi tercatat mencapai 3.000 orang.

Menurut Menkes, dalam penanggulangan bencana, Pemerintah sudah menjadikan upaya kesiapsiagaan bencana prioritas nasional seperti yang terwujud dalam Rencana Aksi Nasional untuk Pengurangan Risiko Bencana (Disaster Risk Reduction). Di tingkat internasional, metode penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana di Indonesia telah disepakati sebagai metode acuan dunia internasional oleh WHO.

Upaya yang dilakukan antara lain meningkatkan kemampuan SDM melalui pelatihan bertaraf nasional dan internasional, baik bersifat manajemen maupun teknis medis. Pelatihan nasional mencakup pelatihan manajemen bencana, rencana kontinjensi, emergency nursing, ATLS (Advanced Trauma Life Support), ACLS (Advanced Cardiac Life Support), manajemen obat dan persediaan farmasi, radio komunikasi, RS lapangan, evakuasi korban bencana di perairan dan operasionalisasi perahu karet, serta pelatihan RHA (rapid health assessment). Sementara pelatihan internasional yaitu penyelenggaraan International Training Consortium on Disaster Risk Reduction di Makassar, Yogyakarta, Surabaya, dan Jakarta. Total petugas yang telah dilatih selama kurun waktu tahun 2006 – 2009 sebanyak 5.180 orang.

Untuk meningkatkan partisipasi pemuda dalam penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana, Depkes bermitra dengan mahasiswa, pemuda, Saka Bakti Husada, pecinta alam, pemuda partai, dan organisasi kepemudaan lain melalui Pemuda Siaga Peduli Bencana (DASIPENA). DASIPENA merupakan salah satu terobosan dalam pemberdayaan masyarakat untuk penanggulangan bencana.

DASIPENA pertama kali diresmikan di Regional Sulawesi Selatan, Makassar pada 5 Mei 2008 dengan melatih 1.600 orang, DASIPENA ke-2 di Regional Jawa Tengah, Semarang 31 Juli 2008 dengan melatih 4.500 orang, DASIPENA ke-3 di Regional Jawa Timur, Surabaya 19 Agustus 2008 dengan melatih 5.000 orang, DASIPENA ke-4 di Regional Bali, Denpasar 14 Oktober 2008 dengan melatih 1.500 orang, DASIPENA ke-5 di Bandung, Jawa Barat 20 Desember 2008 dengan melatih 2000 orang, DASIPENA ke-6 di Regional Kalimantan Selatan, Banjarmasin 31 Desember 2008 dengan melatih 2.000 orang, dan DASIPENA ke-7 di Regional DKI Jakarta 4 Agustus 2009, dengan melatih 8.300 orang. Sementara yang siap dikukuhkan adalah DASIPENA di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sebanyak 400 orang; Regional Sumatera Selatan 1.500 orang; dan Regional Sumatera Utara 2.010 orang, sehingga dengan total anggota DASIPENA 28.300 orang diharapkan agar Gubernur, Bupati, dan Walikota dapat melakukan pembinaan secara berkelanjutan agar DASIPENA selalu siap untuk bertugas.

Menteri Kesehatan berharap DASIPENA menjadi salah satu bagian Tim Kesehatan pertama yang dapat dimobilisasi selama masa tanggap darurat dan mendukung pelayanan kesehatan setempat untuk penanganan korban secara cepat dan tepat.

Pada kesempatan tersebut Menkes menghimbau kepada Gubernur, Bupati/Walikota, Kepala Dinas Kesehatan, beserta aparat kesehatan lainnya, terutama di daerah yang rawan bencana, untuk selalu waspada dan mensiagakan tim reaksi cepat kesehatan yang tanggap sehingga dapat memberikan bantuan kepada masyarakat secara cepat dan tepat. Terutama pemuda sebagai komponen masyarakat yang tanggap, dapat menjadi faktor kunci dalam menyelamatkan nyawa dan mengurangi penderitaan korban.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 021-30413700, atau e-mail puskom.publik@yahoo.co.id, info@puskom.depkes.go.id, kontak@puskom.depkes.go.id.

Sumber: Depkes

0 komentar:

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungannya...
Untuk berkomentar, ketik di sini, nanti akan kami moderasi komentar Anda.

 
 
 
 
Copyright © MF Nurhuda Y