Pemerintah dan masyarakat Indonesia sepakat untuk menanggulangi Tuberkulosis (TB) untuk mengubah generasi mendatang lebih sehat sehingga terhindar dari gangguan penyakit TB dan kematian akibat resisten obat TB. Hal itu disampaikan Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P (K), MARS, DTM&H, Dirjen P2PL Depkes pada penandatanganan bantuan hibah 240 miliar rupiah untuk penanggulangan TB di Indonesia dari GF ATM di Nusa Dua, Denpasar Bali, 11 Agustus 2009.
Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P (K), MARS, DTM&H, Dirjen P2PL Depkes, selanjutnya mengatakan bahwa penanggulangan tuberkulosis merupakan program prioritas yang telah mengalami perkembangan yang berarti selama pelaksanaan strategi StopTB. Perkembangan secara cepat di Indonesia tersebut untuk mencapai target Global pada tahun 2006 dengan angka kesembuhan melebihi 85% dan hal ini dapat juga dipertahankan pada tahun 2008.
Kesuksesan pelaksaaan DOTS tidak lepas dari peranan berbagai mitra seperti LSM, organisasi profesi, akademisi serta organisasi lainnya. Disamping itu juga karena didukung oleh infrastruktur dan sumber daya manusia yang memadai.
Berkaitan dengan pendanaan penanggulangan TB, selain dana dari APBN, APBD dan sumber dalam negeri maka Indonesia telah menerima bantuan donor dari luar negeri. Pada tahun 2000 bantuan hibah Pemerintah Belanda digunakan untuk pengembangan pertama Rencana Strategis Nasional penanggulangan TB sebagai pedoman pelaksanaan Strategi Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) dan pengembangan program pelayanan kesehatan lainnya. Pada tahun 2002 bantuan dari negara donor mulai meningkat dan tahun berikutnya berasal dari Global Fund AIDS, Tuberkulosis dan malaria (GF ATM yang ditandatangani pada tahun 2003 (putaran 1) dan tahun 2007 (putaran 5) dengan total 118.903.489 Dolar Amerika Serikat.
Dengan kerja keras semua pihak dan didukung oleh berbagai bantuan yang ada, Indonesia mampu mengembangkan pelaksanaan strategi DOTS secara luas.
Pada proposal ke-3 Ronde 8 pemerintah Indonesia bersama dua mitra yang mewakili masyarakat (PP Aisyiyah) dan Akademisi (FKM UI), menjalankan program dengan tema: “Mengkonsolidasikan Perkembangan dan Memastikan Pelayanan DOTS untuk semua”.
Pada kesempatan tersebut Dirjen PP & PL menyampaikan pernghargaan dan terima kasih atas dukungan mitra GF ATM dan mitra lainnya seperti WHO, USAID, Pemerintah Jerman dan Australia, KNCV, UNDP dan Lembaga Donor lainnya dalam penanggulangan TB.
Acara penandatanganan ini masing-masing dilakukan antara Authorized Principle Recipient (PR) Depkes oleh Dr. Iwan Muljono, MPH Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung dan Prof. Michell Kazatchkine Direktur Eksekutif GF-ATM, Noor Rochmah Ketua Umum PP Aisyiyah dan Dr. Adang Bachtiar, MPH, Wakil FKM Universitas Indonesia, Dr. Arum Atmawikarta, Ketua CCM Indonesia dan Prof. Dr. Sudijanto Kamso, Perwakilan Organisasi Kemasyarakatan yang disaksikan oleh Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp(P), MARS, DTM&H, Dirjen P2PL.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 021-30413700, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id, info@puskom.depkes.go.id, kontak@puskom.depkes.go.id.
Sumber: Depkes
My Blog List
Followers
KOMPAS.com
detiknews - detiknews
ANTARA - Berita Terkini
Global Fund Kembali Salurkan Dana Hibah 240 Milyar untuk Tanggulangi TB di Indonesia
11 August 2009
Label: Kesehatan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
Terimakasih atas kunjungannya...
Untuk berkomentar, ketik di sini, nanti akan kami moderasi komentar Anda.