Hati-Hati dengan Hipertensi

21 August 2009

Beberapa waktu yang lalu saya kena gejala batuk dan badan lemas, kepala pening. Biasanya batuk saya biarin sampai empat hari lalu sembuh. Tapi itu kok gak sembuh. Lalu saya periksa ke dokter. Ternyata kena radang tenggorokan. Yang menarik bukan batuknya, karena itu hal biasa. Saya sempat ditensi, walhasil tensi darah saya 140. Ternyata itu yang menjadi penyebab kepala pusing dan badan lemas. Menurut dokter, itu sudah termasuk hipertensi. Dan itu berbahaya di usia di bawah 40 tahun. Di usia segitu maksimal tensinya 130. Kalau keterusan bisa berakibat fatal: ginjal bahkan stroke. Ada obat dan pencegahannya?

Dokter manyarankan merubah pola hidup tidur jangan terlalu malam, maks jam 22.00 harus sudah tidur. Enak banget obatnya. Tapi agak sulit bagi yang tak biasa tidur sore. Kalau sampai dua minggu belum juga turun dengan pola hidup itu, maka harus diobati.

Puskom Departemen Kesehatan pernah merilis masalah ini dalam situs resminya, bahwa hipertensi perlu diwaspadai karena merupakan bahaya diam-diam. Tidak ada gejala atau tanda khas untuk peringatan dini bagi penderita hipertensi. Dalam situs tersebut juga dijelaskan, sesungguhnya hipertensi dan komplikasinya dapat dicegah.

Beberapa cara dapat dilakukan diantaranya dengan mempertahankan berat badan dalam rentang normal. Mengatur pola makan, antara lain dengan mengkonsumsi makanan berserat, rendah lemak dan mengurangi garam. Olahraga teratur, sedapat mungkin mengatasi stres dan emosi. Hentikan kebiasaan merokok, Hindari minuman beralkohol. Periksa tekanan darah secara berkala; dan bila diperlukan makan obat-obatan penurun tekanan darah secara teratur sesuai saran dokter.

Saya pernah menulis ini di status facebook saya dengan mengutip dari artikel di Kompas. Lalu saya mendapatkan tanggapan via pesan dari seorang teman sekaligus guru Food Combining. Begini tanggapannya:

Seorang dokter ahli ginjal pernah mengatakan, kalau tekanan darah mulai tinggi, itu pertanda bahwa ginjalnya mulai bermasalah. Dokter ahli penyakit dalam biasa belum tentu melihat kaitan antara hipertensi dan problem ginjal.

Saran saya, ada baiknya dievaluasi beberapa kebiasaan yang mungkin menjadi penyebab masalah ini:
  1. Apakah konsumsi air putihmu sudah cukup - 10 -12 gelas sehari. Kalau belum, coba pelan2 ditambah. Ada cara sederhana melakukannya: sekitar pk. 09.00 pagi, coba berhenti sejenak untuk mengingat2: apakah konsumsi air putih saya sudah mencapai 3 gelas? Kalau belum, tandanya kurang. Pk. 12.00 - apakah konsumsi air putih sudah 5-6 gelas? Kalau belum, tnadanya kurang banget. Begitu seterusnya.
  2. Kebanyakan mengkonsumsi protein hewan. Perlu diketahui bahwa proporsi konsumsi protein hewan dalam asupan makanan kita per hari adalah 10%, karbohidrat 20% dan sayur+buah 70%. Artinya, makan lauk hewan itu cukup satu potong saja di siang hari (Makan Siang). Selebihnya, buah, nasi dan sayur-mayur.
Di majalah Nirmala edisi oktober 2008 ada artikel tentang bagaimana seorang pasien gagal ginjal yg sudah cuci darah 3x seminggu, bisa terbebas dari cuci darahnya, dengan menghentikan konsumsi protein hewan samasekali (menjadi vegetarian).

Kamu mungkin belum perlu se-ekstrim itu, tapi ada baiknya sudah mulai mempertimbangkan untuk mengurangi makan pake ayam, daging, ikan, telur, dll. Pake sayur aja yang banyak plus tahu/tempe.

Semoga cepat sehat ya..


Bagimana dengan Anda? Yakinlah, menjaga kesehatan dengan mencegah penyakit masuk lebih baik ketimbang mengobati.

0 komentar:

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungannya...
Untuk berkomentar, ketik di sini, nanti akan kami moderasi komentar Anda.

 
 
 
 
Copyright © MF Nurhuda Y