Food Combining versi Anung Nurrachmi

20 August 2009

Food Combining adalah teori tentang cara makan yang belum lama disosialisasikan di Indonesia (baru pada tahun 1996).

Intinya: selama ini cara makan kita tidak sesuai dengan cara kerja organ-organ tubuh kita sendiri. Sehingga makin banyak orang-orang yang masih muda sudah menderita penyakit-penyakit degeneratif, yakni penyakit yang dulu selalu diderita oleh orang-orang yang sudah tua, seperti jantung, darah tinggi, kolesterol tinggi, asam urat tinggi, rematik, kencing manis, obesitas (kelebihan berat badan), tumor, kanker, dsb.

Lambung kita mencerna makanan berdasarkan jenisnya, dan enzim yang digunakan juga berbeda untuk masing-masing jenis zat makanan:

  • Buah-buahan dicerna oleh lambung kita dan selesai hanya dalam waktu 15 -20 menit, kecuali pisang – 45 menit. Dan zat gula di dalam buah ini (fruktosa alami) langsung memberi kita energi instan yang kita perlukan untuk bekerja sejak pagi hari, sementara berbagai vitamin yang dikandungnya pun langsung terserap oleh tubuh dan membantu kerja-kerja organ tubuh kita.
  • karbohidrat (nasi, jagung, mie, roti) kalau dimakan sendiri, tanpa sayur atau lauk, akan memakan waktu 2 jam
  • sedangkan protein hewan (ayam, daging, ikan, telur) kalau tidak dicampur yang lain, memakan waktu sekitar 3-4 jam.
  • sementara kalau mencampur karbohidrat dengan protein hewan (seperti cara makan orang Indonesia kebanyakan, yaitu nasi dan lauk-pauk yang berasal dari hewan seperti ayam goreng, gulai dan rendang daging), akan perlu waktu lebih dari 7 jam untuk mencernanya.
  • jadi, kalau kita makan buah setelah makan, buah-buahan yang dalam waktu 15 menit selesai dicerna, tidak bisa turun ke dalam usus halus untuk proses pencernaan selanjutnya karena tertahan oleh jumlah banyaknya makanan yang baru kita makan, sedangkan enzim pencerna (atau kita kenal dengan nama awam “asam lambung”) terus memprosesnya, sehingga terjadi fermentasi (menjadi beralkohol seperti pada proses pembuatan tape), sehingga fermentasi dari zat buah ini membusukkan makanan yang tadi kita makan.

Di lain pihak, untuk mencerna makanan-makanan yang masuk ke lambung, diperlukan enzim-enzim yang akan dikeluarkan oleh empedu (terutama untuk protein hewan) dan kelenjar pankreas (terutama untuk karbohidrat.) Nah, kedua pabrik enzim ini, hanya mampu memproduksi enzim paling lama 4 jam. Setelah 4 jam dia akan sangat kelelahan dan tidak ada lagi enzim yang bisa diproduksi, sehingga sebagian besar makanan yang masuk tidak terbalut oleh enzim yang diperlukan. Maka, usus halus akan memperlakukannya bukan sebagai makanan, tapi sebagai sampah/racun. Ketika makanan yang masuk diperlakukan sebagai racun / “benda asing”, maka tubuh akan memproduksi leukosit (darah putih) lebih banyak, meski sebenarnya tidak ada penyakit yang menyerang. Di lain pihak, cara makan yang salah tersebut memberatkan kelenjar pankreas, dan juga organ-organ tubuh lain. Ini jelas merugikan tubuh kita, dan kalau terus menerus terjadi, akan merusak seluruh metabolisme tubuh (Penjelasan lebih lengkap ada di dalam buku FOOD COMBINING: Kombinasi makanan untuk langsing dan sehat, ditulis oleh Andang Gunawan – bisa didapatkan di berbagai toko buku.)

Karena itu, agar tubuh kita bekerja maksimal, agar kelenjar pankreas dan empedu tetap sehat, dan sambil memperbaiki metabolisme tubuh kita, makanan yang kita masukkan ke dalam tubuh kita (makanan yang kita makan) harus sesuai dengan cara kerja organ pencernaan (lambung dan usus) serta sesuai dengan siklus kerja tubuh kita.

Artinya ada 3 prinsip dasar cara makan pada Food Combining, yakni:

  1. Buah harus dimakan tersendiri, yakni sebagai sarapan di pagi hari dan sepanjang pagi, hingga jam 11. Jadi, sepanjang pagi kita hanya makan buah-buahan saja. Kalau setelah 1-2 jam masih lapar, makan buah lagi. Demikian hingga jam 11.00.
  2. Karbohidrat dan protein hewan harus dimakan terpisah. Maka, ketika makan nasi, makanlah nasi, sayur2an dan tahu/tempe – tanpa lauk dari hewan (disebut dengan Menu Karbohidrat). Sebaliknya, ketika makan lauk hewan, makanlah lauk, sayur2an dan tahu/tempe – tanpa nasi (disebut Menu Protein). Dengan cara ini, ketika kita makan menu protein hewan, pabrik enzim yang akan bekerja hanyalah empedu, sementara kelenjar pankreas istirahat. Dan ketika kita makan menu karbohidrat, pabrik enzim yang bekerja hanyalah pankreas, sementara empedu istirahat. Dengan cara ini, kita akan terhindar dari diabetes sebab kerja pankreas menjadi lebih mudah, dan kita juga tidak akan mengalami penumpukan batu di empedu sebab kerja empedu pun dipermudah. Tapi jangan lupa, kuncinya adalah pada sayur: akan jauh lebih baik bila setiap kali makan (baik menu karbohidrat maupun menu protein, sayur yang kita makan adalah 2 porsi atau 2 macam).
  3. Yang terakhir, jangan makan dan minum yang manis-manis setelah makan. Itu artinya tidak boleh mengkonsumsi teh manis, kopi manis, es buah, dan juga buah, serta kue-kue manis (atau biasa disebut makanan pencuci mulut). Pokoknya semua yang mengandung gula tidak boleh dimakan setelah makan. Gula adalah zat yang cepat sekali dicerna oleh tubuh. Sehingga kalau dikonsumsi setelah makan, ia akan membusukkan makanan yang tadi kita makan, sebagus apapun asupan gizi kita tadi.

Jadi, Jadwal Makan sebaiknya adalah:

- Pagi:
  1. Mulai hari Anda saat bangun tidur dengan segelas air hangat yang diberi perasan sepotong jeruk nipis (ini untuk menjaga elastisitas pembuluh darah dan membersihkannya dari penyempitan pembuluh darah akibat makanan berkolesterol tinggi, serta mengobati luka di usus yang biasa disebut sakit maag.)
  2. Lalu jus buah-buahan (semua buah – kecuali duren dan nangka – yang matang dan cukup manis, jangan yang asem).
  3. 1/2 jam kemudian, sepiring kecil buah potong campuran saja, lebih baik. Atau bisa juga satu buah apel, atau dua buah jeruk, atau dua buah markisa, misalnya. Terserah saja secukupnya bagi perut masing-masing. Kalau masih terasa lapar setelah 1 jam, makan buah lagi. (Awal-awalnya, pasti akan terasa sangat lapar, sehingga diperlukan lebih banyak porsi buah; sebaiknya makan satu atau dua buah pisang setelah makan buah yang lain supaya terasa kenyang. Setelah lewat 1 –2 minggu, perut kita akan mulai bisa menerima porsi yang kecil atau sedang.)

- Pk. 09.00 – 10.00:
Makan buah lagi

- Kalau sedang sakit atau bagi yang terlalu kurus:
Jam 09.30 - 10.00 : sepotong roti isi sayuran, atau singkong/ubi, atau bubur (tanpa ayam, tapi bumbu-bumbu dan kuah bubur ayamnya boleh). Atau Roti, tapi jangan pakai gula/selai. Kalau mau manis, pakai madu karena madu bersifat netral.

Makan Siang:
Makan siang sebaiknya protein hewan (lauk yang berasal dari hewan, seperti ikan-ikanan lebih baik, atau udang, atau ayam, atau telur – pokoknya lauk yang biasa kita makan sehari-hari), ditambah sayur-sayuran (harus banyak), tahu atau tempe – ingat, tanpa nasi! Bagi Anda yang menderita kista/tumor – baik di rahim atau di payudara – dan bagi yang kelebihan berat badan, sebaiknya hindari ayam negeri, sebab suntikan hormon yang diberikan kepada ayam akan menyuburkan sel-sel tumor tsb.

Jam 16.00:
Karena makanan siang sudah tercerna dalam waktu 3-4 jam, biasanya jam 16.00 – 17.00 kita akan merasa lapar lagi. Boleh ngemil, tapi sebaiknya hanya kacang-kacangan atau buah lagi. Sekali-sekali, boleh juga makan kue-kue, tapi jangan sering-sering, sebab ternyata tepung-tepungan seperti tepung terigu malah lebih sering berakibat buruk bagi tubuh kita (penjelasan lengkap ada di buku FC.) Kalau bisa menahan diri untuk tidak ngemil akan lebih baik.

Jam 19.00 (makan malam): Makan malam sebaiknya karbohidrat: kentang, jagung, atau nasi – nasi merah lebih baik, tahu dan tempe, sayur-sayuran. Sayurnya harus banyak – makin segar/mentah makin baik.

Jam 21.30 atau 22.00 (sebelum tidur): ½ gelas jus sayuran (jus timun, wortel, tomat, bayam, kacang panjang, sawi, seledri, atau campuran 2 macam sayuran).

Dengan cara ini, ketika kita memakan menu dominan karbohidrat, empedu sebagai pabrik enzim untuk protein diistirahatkan. Demikian pula sebaliknya, ketika kita makan menu dominan karbohidrat, kelenjar pankreas kita diistirahatkan. Dengan begini, penderita diabetes, misalnya, akan dapat memulihkan kemampuan kelenjar pankreasnya dalam waktu 2-3 bulan, dan terbebas dari diabetesnya karena insulin sudah dapat diproduksi sendiri lagi oleh tubuhnya.

Pengaturan jadwal makan pagi, siang dan malam hari ini telah disesuaikan dengan siklus kerja tubuh kita.

Pada pagi hari, mulai pk. 04.00 s/d 10.00 tubuh kita melakukan proses pembuangan sisa metabolisme dan sisa-sisa makanan dari usus besar. Kelenjar penghasil enzim pencernaan belum aktif pada jam ini. Itu sebabnya kita dianjurkan makan pagi hanya buah-buahan, sebab buah tidak memerlukan enzim yang lain selain enzim saliva yang ada di mulut kita (makanya kita harus mengunyah buah sampai lumat sebelum menelannya).

Pada siang hari, mulai pk. 10.00 hingga 20.00 tubuh kita sedang melakukan proses pencernaan zat-zat makanan. Kelenjar pencernaan paling siaga pada kisaran waktu ini. Itu sebabnya pada siang hari kita dianjurkan makan protein hewan, sebab protein hewan lebih lama dicerna daripada karbohidrat.

Pada malam hari, mulai pk 20.00 hingga 04.00, tubuh kita akan disibukkan dengan proses penyerapan zat-zat gizi yang sepanjang hari tadi masuk ke tubuh kita serta pembersihan organ-organ tubuh. Makan yang berat seperti protein hewan hanya akan percuma karena kelenjar pencernaan sudah mulai melambatkan kerjanya. Lihat artikel “Penyebab Kanker Hati” di website http://www.geocities.com/nurrachmi/.

Ini adalah prinsip dasar. Untuk lebih detail, silahkan baca bukunya.

Intinya, prinsip terpenting adalah:

  1. Makan buah tidak boleh setelah makan, jadi harus terpisah dari makanan lain. Oleh sebab itu kita makan sebagai sarapan pagi.
  2. Bedakan antara buah dan sayur. Sayur mengandung lebih banyak mineral, sedangkan buah lebih banyak mengandung vitamin. Tomat, timun, wortel dan alpokat, misalnya, adalah sayur, sebab kandungan mineralnya lebih dominan daripada kandungan vitaminnya.
  3. Jangan makan/minum yang manis-manis setelah makan (dessert – makanan pencuci mulut), karena hal ini juga akan memicu terjadinya fermentasi (misalnya, kopi manis, teh manis, es campur, dll.). Sebaiknya hindari gula sama sekali, termasuk gula sintetis seperti Equal, Tropicana Slim, dsb sebab gula sintetis ini terbuat dari bahan kimia yang justru lebih sulit dicerna dan berbahaya bagi tubuh..
  4. Jangan minum minuman ringan (softdrinks) seperti Coca Cola, Sprite dan Fanta sebab zat-zat di dalamnya ‘membuang’ kembali persediaan kalsium yang sudah ada di dalam tulang kita sehingga kita akan cepat menderita Tulang Keropos, terutama pada perempuan (padahal ini biasanya terjadi pada orang yang sudah tua.) – lebih dikenal dengan istilah pencucian kalsium. Selain kandungan gulanya sangat tinggi (1 kaleng Coca-Cola mengandung 10 sendok gula), zat-zat yang ada di dalam softdrinks juga merusak organ-organ tubuh lainnya.
  5. Hindari Alkohol dan Kopi – terutama kopi instan – sebab kedua hal ini menghambat penyerapan vitamin B dan Kalsium dari makanan yang kita makan (padahal semua sayuran hijau mengandung kalsium dan banyak sayuran dan buah yang mengandung vitamin B). Kalaupun harus minum kopi, jangan lebih dari 2 cangkir sehari, jangan pakai gula, dan jangan kopi instan. Efek sampingnya lebih buruk.
  6. Tinggalkan zat-zat tambahan makanan dan pengawet seperti vetsin (Sasa, Miwon, dll) termasuk Royco, Masako, dkk. Zat-zat kimia di dalam penyedap makanan tersebut hanya meracuni tubuh kita saja, sebab sangat sulit dicerna oleh tubuh kita.
  7. Juga hindari makanan awetan dan kalengan seperti mie instan (semua merk!!), kornet, dsb.
  8. Pada 2-3 hari pertama Anda mencoba beralih ke cara makan ini, akan ada proses pembuangan racun, yang bisa jadi ber-efek pusing atau gejala lainnya. Biarkan saja, jangan minum obat, teruskan jadwal makan seperti yang dianjurkan. Seharusnya gejala tersebut akan hilang setelah 1-3 hari.
Catatan: Akan jauh lebih baik bila memulai cara makan Food Combining dengan proses pembuangan racun-racun di dalam tubuh atau DETOKSIFIKASI a la Food Combining (secara alami, hanya dengan buah-buahan). Untuk mengetahui langkah-langkah yang harus diikuti dalam proses Detoksikasi, lihat di www.geocities.com/nurrachmi. Sebaiknya proses detoksifikasi harus dilakukan dengan terlebih dahulu dikonsultasikan atau dipantau oleh ahlinya. Bisa hubungi saya di e-mail nurrachmi@yahoo.com

Sumber: Nurrachmi

3 komentar:

Anonymous said...

salam kenal,
Saya mau tanya nich,kalo kaldu ayam, kaldu sapi apa termasuk protein??
Saya dan suami sdh jalan 2 minggu menjalankan FC tp tidak ada perubahan berat badan sedikitpun. Padahal kami lbh byk mengkonsumsi buah dan sayuran segar, tp untuk pengolahn syrn biasany menyertakan kaldu sbg kuah penyedap spt sop, capcay atau tomyam, 1 menit sblm diangkat baru sayurn saya masukan. Apa sy slh msh mcampur kaldu dgn nasi?? Atau krn pola makan sblmny sgt parah?? Mhn pencerahanny trmkasih..

Anonymous said...

salam kenal,
Saya mau tanya nich,kalo kaldu ayam, kaldu sapi apa termasuk protein??
Saya dan suami sdh jalan 2 minggu menjalankan FC tp tidak ada perubahan berat badan sedikitpun. Padahal kami lbh byk mengkonsumsi buah dan sayuran segar, tp untuk pengolahn syrn biasany menyertakan kaldu sbg kuah penyedap spt sop, capcay atau tomyam, 1 menit sblm diangkat baru sayurn saya masukan. Apa sy slh msh mcampur kaldu dgn nasi?? Atau krn pola makan sblmny sgt parah?? Mhn pencerahanny trmkasih..
Ita-cibubur

Anonymous said...

Ibu Ita, 2 minggu sepertinya masih terlalu dini untuk melihat penuruan berat, terutama jika tidak dibarengi dengan olah raga. pengalaman saya butuh sedikitnya 1 bulan untuk menurunkan kurang lebih 1,5-2 kg berat badan jika tanpa olah raga. tidak terlalu signifikan memang jika tanpa olah raga. namun dengan olah raga kemungkinan penurunan bisa sampai 3kg atau lebih.

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungannya...
Untuk berkomentar, ketik di sini, nanti akan kami moderasi komentar Anda.

 
 
 
 
Copyright © MF Nurhuda Y