Kembar Siam Nabila dan Nayla Kembali Dirawat di Rumah

29 August 2009

Bayi kembar siam Nabila dan Nayla yang lahir di RSCM Jakarta tanggal 3 Juli 2009 pukul 08.45 WIB, hari ini (21/08/09) kembali ke rumah untuk menjalani kehidupan bersama kedua orang tuanya sebagaimana bayi sehat lainnya sambil menunggu untuk dilakukan tindakan operasi pemisahan. Demikian kata dr. Julianto Witjaksono, Ketua Tim Medis RSCM Jakarta bersama Anggota Tim Medis Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK UI-RSCM dalam jumpa pers tanggal 21 Agustus 2009 di Jakarta.

Bayi kembar siam dempet perut lahir dari pasangan Imam Khudori dan Ratri Ningtiyaswinarni, tinggal di Jl. MT. Almansuriyah RT 002/RW 10 No. 10 Kelurahan Bojong Kulur, kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
dr. Mulyadi yang merawat Nabila dan Nayla, mengatakan bahwa kedua bayi tersebut sehat dan dapat kembali ke rumah karena tidak memerlukan operasi secepatnya. Operasi dapat dilakukan pada usia 1-2 tahun, kecuali ada kelainan atau gangguan organ yang perlu tindakan operatif selama masa perawatan di rumah. Selama ini bayi kembar siam dirawat di Ruang Perinatalogi RSCM. Operasi pemisahan nantinya merupakan operasi terencana sehingga dapat dilakukan persiapan dengan matang yang melibatkan berbagai dokter spesialis.

Menurut dr. Julianto, kedua bayi kembar siam tidak dirawat di RSCM untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial yaitu infeksi yang dapat terjadi selama dirawat di RS yang justru dapat membahayakan kedua bayi tersebut. Sehingga lebih baik dirawat di rumah bersama kedua orang tuanya sebagimana bayi sehat lainnya.

Berbagai pemeriksaan dan perawatan telah dilakukan RSCM Jakarta yaitu : perawatan tumbuh kembang anak, pemeriksaan jantung dan imunisasi sesuai umurnya. Imunisasi yang diberikan meliputi: BCG untuk mencegah TB, Hepatitis B untuk mencegah penyakit Hepatitis B dan imunisasi polio untuk mencegah penyakit polio.

Berat badan anak juga sudah naik masing-masing 1 kilogram selama satu bulan terakhir ini. RSCM juga telah melakukan kunjungan rumah dan telah berkoordinasi dengan Puskesmas dan rumah sakit terdekat dengan maksud agar apabila terjadi keadaan darurat dapat segera mendapatkan pertolongan dan perawatan yang memadai sebelum dilayani RSCM.

Kedua bayi kembar siam tersebut dibiayai dengan menggunakan Jamkesda Kabupaten Bogor. Sehingga diharapkan Pemerintah Kabupaten Bogor dapat ikut membantu memantau dan membantu membiayai sampai tindakan operasi pemisahan dilakukan, ujar dr. Julianto.

Sementara kedua orang tua bayi kembar sangat bergembira karena akan segera pulang membawa kedua buah hatinya sambil menunggu dilakukannya operasi pemisahan. Keduanya akan merawat kedua bayi tersebut sampai operasi pemisahan dilakukan.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 021-30413700, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id, info@puskom.depkes.go.id, kontak@puskom.depkes.go.id.

Sumber: Depkes

0 komentar:

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungannya...
Untuk berkomentar, ketik di sini, nanti akan kami moderasi komentar Anda.

 
 
 
 
Copyright © MF Nurhuda Y