23 November 2009
Lebak (ANTARA News) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak, Banten, saat ini mewaspadai penyebaran penyakit malaria menyusul meningkatnya curah hujan selama sepekan terakhir ini. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Maman Sukirman, Senin, mengungkapkan, penyakit malaria merupakan jenis penyakit menular yang bisa menimbulkan kematian jika penderita tidak segera diberikan pengobatan.
Penyakit malaria hanya menimpa warga yang tinggal di sekitar pesisir pantai selatan Kabupaten Lebak.
Sebab daerah pesisir pantai masuk kategori endemis malaria karena populasi nyamuk anopheles berkembangbiak di laguna-laguna pantai.
Saat ini, daerah endemis malaria tersebar di pesisir pantai Kecamatan Cihara, Binuangen, Bayah, Cilograng, Malingping, dan Panggarangan.
Menurut dia, memasuki musim hujan masyarakat diimbau agar melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) juga kebersihan lingkungan untuk mencegah penyebaran penyakit malaria.
Selain itu, juga petugas medis melakukan penyemprotan larvaciding guna membunuh jentik-jentik nyamuk anopheles yang berkembangbiak di laguna-laguna yang ada di pantai.
Selanjutnya, petugas medis juga menyebar ikan kepala timah untuk membunuh jentik nyamuk itu pada laguna sekitar pantai.
Petugas medis juga membagikan kelambu kepada warga di daerah endemis malaria untuk menghindari gigitan nyamuk.
"Gerakan ini salah satu upaya untuk mengantisipasi penularan penyakit malaria," katanya.
Menurut dia, malaria biasanya menyerang pada curah hujan tinggi sehingga masyarakat pesisir diminta untuk mewaspadai penyakit tersebut.
Namun demikian, kata dia, hingga saat penyakit kasus penyakit malaria di Kabupaten Lebak tidak pernah dialami kejadian luar biasa (KLB).
"Saya minta jika warga mengalami demam tinggi dan dingin menggigil maka segera pergi untuk berobat ke Puskesmas maupun rumah sakit," katanya.
Maman menyatakan, untuk meningkatkan kemampuan pengetahuan petugas medis pihaknya setiap tahun mengadakan pelatihan bimbingan teknis bagi petugas laboratorium dan petugas lapangan agar dapat terdeteksi munculnya gejala penyakit malaria tersebut.
Pelatihan ini diharapkan mampu bertindak cepat untuk menanggulangi penularan penyakit malaria.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Bayah, Kabupaten Lebak, Anwar mengaku selama ini kasus malaria sebanyak puluhan orang dinyatakan positif.
Mereka penderita tidak ada korban jiwa karena cepat di bawah ke puskesmas.
"Saat ini saya terus melakukan pencegahan malaria memasuki musim hujan," katanya.(*)
Sumber: ANTARA
My Blog List
Followers
KOMPAS.com
detiknews - detiknews
ANTARA - Berita Terkini
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
3 komentar:
Saya kira tidak hanya daerah Lebak Banten dan sekitarnya yang perlu diwasapadai dan dihawatirkan tapi juga semua daerah perlu waspada karena kesadaran masyarakat kita untuk menjaga lingkungan masih kurang.
Jangan banyak bicara yang penting bertindak, menyadarkan dan menagajak masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan. Karena masyarakat Indonesai yang sadar akan kebersihan lingkungan hanya segelintir orang tapi yang merusaknya banyak,Sama dengan bohong
ayo kita juga mencegah penyakit datang....
semangat!!!
Post a Comment
Terimakasih atas kunjungannya...
Untuk berkomentar, ketik di sini, nanti akan kami moderasi komentar Anda.