Food Combining adalah teori tentang cara makan yang belum lama disosialisasikan di Indonesia (baru pada tahun 1996).
Intinya: selama ini cara makan kita tidak sesuai dengan cara kerja organ-organ tubuh kita sendiri. Sehingga makin banyak orang-orang yang masih muda sudah menderita penyakit-penyakit degeneratif, yakni penyakit yang dulu selalu diderita oleh orang-orang yang sudah tua, seperti jantung, darah tinggi, kolesterol tinggi, asam urat tinggi, rematik, kencing manis, obesitas (kelebihan berat badan), tumor, kanker, dsb.
Lambung kita mencerna makanan berdasarkan jenisnya, dan enzim yang digunakan juga berbeda untuk masing-masing jenis zat makanan:
Di lain pihak, untuk mencerna makanan-makanan yang masuk ke lambung, diperlukan enzim-enzim yang akan dikeluarkan oleh empedu (terutama untuk protein hewan) dan kelenjar pankreas (terutama untuk karbohidrat.) Nah, kedua pabrik enzim ini, hanya mampu memproduksi enzim paling lama 4 jam. Setelah 4 jam dia akan sangat kelelahan dan tidak ada lagi enzim yang bisa diproduksi, sehingga sebagian besar makanan yang masuk tidak terbalut oleh enzim yang diperlukan. Maka, usus halus akan memperlakukannya bukan sebagai makanan, tapi sebagai sampah/racun. Ketika makanan yang masuk diperlakukan sebagai racun / “benda asing”, maka tubuh akan memproduksi leukosit (darah putih) lebih banyak, meski sebenarnya tidak ada penyakit yang menyerang. Di lain pihak, cara makan yang salah tersebut memberatkan kelenjar pankreas, dan juga organ-organ tubuh lain. Ini jelas merugikan tubuh kita, dan kalau terus menerus terjadi, akan merusak seluruh metabolisme tubuh (Penjelasan lebih lengkap ada di dalam buku FOOD COMBINING: Kombinasi makanan untuk langsing dan sehat, ditulis oleh Andang Gunawan – bisa didapatkan di berbagai toko buku.)
Karena itu, agar tubuh kita bekerja maksimal, agar kelenjar pankreas dan empedu tetap sehat, dan sambil memperbaiki metabolisme tubuh kita, makanan yang kita masukkan ke dalam tubuh kita (makanan yang kita makan) harus sesuai dengan cara kerja organ pencernaan (lambung dan usus) serta sesuai dengan siklus kerja tubuh kita.
Artinya ada 3 prinsip dasar cara makan pada Food Combining, yakni:
Jadi, Jadwal Makan sebaiknya adalah:
- Pagi:
- Pk. 09.00 – 10.00:
Makan buah lagi
- Kalau sedang sakit atau bagi yang terlalu kurus:
Jam 09.30 - 10.00 : sepotong roti isi sayuran, atau singkong/ubi, atau bubur (tanpa ayam, tapi bumbu-bumbu dan kuah bubur ayamnya boleh). Atau Roti, tapi jangan pakai gula/selai. Kalau mau manis, pakai madu karena madu bersifat netral.
Makan Siang:
Makan siang sebaiknya protein hewan (lauk yang berasal dari hewan, seperti ikan-ikanan lebih baik, atau udang, atau ayam, atau telur – pokoknya lauk yang biasa kita makan sehari-hari), ditambah sayur-sayuran (harus banyak), tahu atau tempe – ingat, tanpa nasi! Bagi Anda yang menderita kista/tumor – baik di rahim atau di payudara – dan bagi yang kelebihan berat badan, sebaiknya hindari ayam negeri, sebab suntikan hormon yang diberikan kepada ayam akan menyuburkan sel-sel tumor tsb.
Jam 16.00:
Karena makanan siang sudah tercerna dalam waktu 3-4 jam, biasanya jam 16.00 – 17.00 kita akan merasa lapar lagi. Boleh ngemil, tapi sebaiknya hanya kacang-kacangan atau buah lagi. Sekali-sekali, boleh juga makan kue-kue, tapi jangan sering-sering, sebab ternyata tepung-tepungan seperti tepung terigu malah lebih sering berakibat buruk bagi tubuh kita (penjelasan lengkap ada di buku FC.) Kalau bisa menahan diri untuk tidak ngemil akan lebih baik.
Jam 19.00 (makan malam): Makan malam sebaiknya karbohidrat: kentang, jagung, atau nasi – nasi merah lebih baik, tahu dan tempe, sayur-sayuran. Sayurnya harus banyak – makin segar/mentah makin baik.
Jam 21.30 atau 22.00 (sebelum tidur): ½ gelas jus sayuran (jus timun, wortel, tomat, bayam, kacang panjang, sawi, seledri, atau campuran 2 macam sayuran).
Dengan cara ini, ketika kita memakan menu dominan karbohidrat, empedu sebagai pabrik enzim untuk protein diistirahatkan. Demikian pula sebaliknya, ketika kita makan menu dominan karbohidrat, kelenjar pankreas kita diistirahatkan. Dengan begini, penderita diabetes, misalnya, akan dapat memulihkan kemampuan kelenjar pankreasnya dalam waktu 2-3 bulan, dan terbebas dari diabetesnya karena insulin sudah dapat diproduksi sendiri lagi oleh tubuhnya.
Pengaturan jadwal makan pagi, siang dan malam hari ini telah disesuaikan dengan siklus kerja tubuh kita.
Pada pagi hari, mulai pk. 04.00 s/d 10.00 tubuh kita melakukan proses pembuangan sisa metabolisme dan sisa-sisa makanan dari usus besar. Kelenjar penghasil enzim pencernaan belum aktif pada jam ini. Itu sebabnya kita dianjurkan makan pagi hanya buah-buahan, sebab buah tidak memerlukan enzim yang lain selain enzim saliva yang ada di mulut kita (makanya kita harus mengunyah buah sampai lumat sebelum menelannya).
Pada siang hari, mulai pk. 10.00 hingga 20.00 tubuh kita sedang melakukan proses pencernaan zat-zat makanan. Kelenjar pencernaan paling siaga pada kisaran waktu ini. Itu sebabnya pada siang hari kita dianjurkan makan protein hewan, sebab protein hewan lebih lama dicerna daripada karbohidrat.
Pada malam hari, mulai pk 20.00 hingga 04.00, tubuh kita akan disibukkan dengan proses penyerapan zat-zat gizi yang sepanjang hari tadi masuk ke tubuh kita serta pembersihan organ-organ tubuh. Makan yang berat seperti protein hewan hanya akan percuma karena kelenjar pencernaan sudah mulai melambatkan kerjanya. Lihat artikel “Penyebab Kanker Hati” di website http://www.geocities.com/nurrachmi/.
Ini adalah prinsip dasar. Untuk lebih detail, silahkan baca bukunya.
Intinya, prinsip terpenting adalah:
Catatan: Akan jauh lebih baik bila memulai cara makan Food Combining dengan proses pembuangan racun-racun di dalam tubuh atau DETOKSIFIKASI a la Food Combining (secara alami, hanya dengan buah-buahan). Untuk mengetahui langkah-langkah yang harus diikuti dalam proses Detoksikasi, lihat di www.geocities.com/nurrachmi. Sebaiknya proses detoksifikasi harus dilakukan dengan terlebih dahulu dikonsultasikan atau dipantau oleh ahlinya. Bisa hubungi saya di e-mail nurrachmi@yahoo.com
Sumber: Nurrachmi
My Blog List
Followers
KOMPAS.com
detiknews - detiknews
ANTARA - Berita Terkini
Food Combining versi Anung Nurrachmi
20 August 2009
Label: Kesehatan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
3 komentar:
salam kenal,
Saya mau tanya nich,kalo kaldu ayam, kaldu sapi apa termasuk protein??
Saya dan suami sdh jalan 2 minggu menjalankan FC tp tidak ada perubahan berat badan sedikitpun. Padahal kami lbh byk mengkonsumsi buah dan sayuran segar, tp untuk pengolahn syrn biasany menyertakan kaldu sbg kuah penyedap spt sop, capcay atau tomyam, 1 menit sblm diangkat baru sayurn saya masukan. Apa sy slh msh mcampur kaldu dgn nasi?? Atau krn pola makan sblmny sgt parah?? Mhn pencerahanny trmkasih..
salam kenal,
Saya mau tanya nich,kalo kaldu ayam, kaldu sapi apa termasuk protein??
Saya dan suami sdh jalan 2 minggu menjalankan FC tp tidak ada perubahan berat badan sedikitpun. Padahal kami lbh byk mengkonsumsi buah dan sayuran segar, tp untuk pengolahn syrn biasany menyertakan kaldu sbg kuah penyedap spt sop, capcay atau tomyam, 1 menit sblm diangkat baru sayurn saya masukan. Apa sy slh msh mcampur kaldu dgn nasi?? Atau krn pola makan sblmny sgt parah?? Mhn pencerahanny trmkasih..
Ita-cibubur
Ibu Ita, 2 minggu sepertinya masih terlalu dini untuk melihat penuruan berat, terutama jika tidak dibarengi dengan olah raga. pengalaman saya butuh sedikitnya 1 bulan untuk menurunkan kurang lebih 1,5-2 kg berat badan jika tanpa olah raga. tidak terlalu signifikan memang jika tanpa olah raga. namun dengan olah raga kemungkinan penurunan bisa sampai 3kg atau lebih.
Post a Comment
Terimakasih atas kunjungannya...
Untuk berkomentar, ketik di sini, nanti akan kami moderasi komentar Anda.